Â
Liputan6.com, Jember -T Banjir yang melanda Kabupaten Jember, Jatim, Minggu sore (19/1/2025) menyebabkan ratusan rumah terendam, bahkan ada 1 mobil yang terseret arus banjir.
Baca Juga
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Widodo Julianto menyebutkan, hujan deras yang terjadi beberapa jam menyebabkan air meluap ke pemukiman warga serta menyebabkan kemacetan pada akses jalan.
Advertisement
Widodo juga mengatakan, banjir yang menerjang di Jalan Kaliurang, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari menyebabkan 25 rumah warga terdampak dengan ketinggian hingga 40 cm dan meluap ke jalan hingga 60 cm.
"Hal tersebut menyebabkan sebuah mobil terseret banjir dan puluhan sepeda motor mogok karena terjebak banjir luapan dengan ketinggian hingga 60 cm," katanya, seperti dikutip dari Antara.
Banjir Jember juga merendam puluhan rumah warga di Perumahan Mastrip dengan ketinggian 30 cm, namun banjir luapan terdampak ke jalan dengan ketinggian hingga 70 cm dan puluhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sekitar Jalan Mastrip juga terendam.
Menurutnya banjir juga menggenangi puluhan rumah warga di Kelurahan Mangli dan Kelurahan Kepatihan di Kecamatan Kaliwates dengan ketinggian sekitar 60 cm, bahkan banjir luapan terdampak ke jalanan setinggi 70 cm.
"Kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan deras yang dapat mengakibatkan banjir karena banyak saluran irigasi, penyempitan selokan dan banyaknya sampah di sungai hingga menyebabkan air meluap ke pemukiman dan jalan," ujarnya.
Widodo menjelaskan Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung menuju ke sejumlah lokasi banjir untuk melakukan asesmen dan penanganan, serta penyedotan air genangan di pemukiman rumah.
Â
Penyebab Curah Hujan Tinggi di Jember
Sementara itu, pihak BMKG Juanda menyampaikan curah hujan tinggi di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Jember saat ini disebabkan oleh adanya beberapa fenomena gelombang atmosfer yang melintasi Jawa Timur seperti Kelvin, Equatorial Rossby dan La Nina.
Suhu muka laut di perairan sekitar Jawa Timur yang hangat dan angin monsunal yaitu monsun asia baratan turut mendukung pertumbuhan awan konvektif selama musim hujan.
BMKG mengimbau untuk selalu waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor, selain itu masyarakat juga harus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar.
Advertisement