Liputan6.com, London - Manajer Chelsea Jose Mourinho mengaku dirinya merasa malu dengan insiden rasisme yang dilakukan sekelompok suporter The Blues di Paris Metro tengah pekan ini. Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah rekaman video amatir memperlihatkan sekompok suporter Chelsea menghalai seorang pria kulit hitam saat hendak masuk ke dalam kereta. Tak hanya itu, mereka juga menyanyikan lagu yang seakan membenarkan tindakan mereka itu.
"Saya merasa malu saat tahu apa yang terjadi. Tapi saya ulangi, saya bangga menjadi seorang manajer Chelsea karena satu tahu tenang klub ini. Orang-orang ini tidak mewakili klub," kata Mourinho seperti dilansir Sky Sports, Jumat (20/2/2015).
Baca Juga
"Saya meninggalkan Chelsea pada 2007 dan saya tidak sabar untuk kembali. Bukan karena orang-orang seperti ini yang saya ingin kembali."
Advertisement
Chelsea mengundang korban rasisme itu datang ke Stamford Bridge untuk menonton pertandingan. Mourinho pun mendukung gagasan tersebut. "Saya pikir dia tidak hanya akan menonton pertandingan, tapi juga akan merasakan apa yang ada di Chelsea. Saat ini, ia akan memiliki pendapat yang salah tentang Chelsea Football Club," ucap Mourinho.
"Jadi saya mendukung gagasan itu, bahkan jika saya tidak tahu apakah dia mencintai sepak bola atau tidak."
Mourinho menambahkan, pemain Chelsea juga memiliki reaksi yang sama dengan dirinya setelah mengetahui insiden ini. "Mereka memiliki reaksi yang sama seperti yang kita semua memiliki. Saya punya skuat di mana sekitar 12 atau 14 pemain dengan kebangsaan Afrika," ujarnya.
Baca juga:
Tim Putri Jakarta Electric PLN Atasi Jakarta Bank DKI
Kick-off ISL 2015 Bergulir Awal April
ISL Ditunda, 18 Klub Keluarkan Pernyataan Sikap
Â