Fiorentina vs Roma: 5 Orang yang Terkait dengan 2 Klub

Berikut ini lima pemain yang berkaitan dengan Fiorentina dan Roma

oleh Deny Adi Prabowo diperbarui 12 Mar 2015, 21:15 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2015, 21:15 WIB
Vincenzo Montella
Fiorentina dan Roma menjadi dua klub yang tak bisa dipisahkan dari hidup Montella

Liputan6.com, Florence - Menjadi seorang pesepak bola profesional harus dihadapkan dengan banyak pilihan. Entah itu bertahan di satu klub atau berpindah-pindah. Puluhan alasan menjadi alasan kepindahan seorang pemain, mulai dari bentrok dengan pelatih, jatah bermain yang kurang sampai masalah kontrak.

Berangkat dari realita tersebut, perpindahan pemain dari Fiorentina ke Roma dan sebaliknya juga tak bisa dihentikan. Banyak pemain yang berjaya di Olimpico tetapi melempem ketika di Artemio Franchi. Ada juga pemain yang sama-sama menuai sukses di kedua klub tersebut.

Fiorentina versus Roma akan digelar pada Jumat (13/3/2015) dini hari WIB di mana keduanya akan memperebutkan tiket ke babak delapan besar Liga Europa. Mau tahu siapa dan cerita dibalik lima orang yang terkait dalam sejarah kedua klub?

Simak daftar pemain dan pelatih yang berhasil dikumpulkan redaksi Liputan6.com berikut ini:


Adem Ljajic

Adem Ljajic
Sempat bertikai di Fiorentina, Ljajic memilih pindah ke Fiorentina

Tampil mengesankan di Partizan selama dua tahun, Adem Ljajic sempat diboyong Manchester United pada 2009 tetapi ia tak bisa bergabung hingga Januari 2010, Ljajic muda pun kerap kali pergi ke Manchester menggunakan kereta agar pelatih The Red Devils bisa memonitor perkembangannya.

Namun karena masalah ijin kerja, pria yang mengisi posisi gelandang serang itu tak jadi diboyong dan dengan cepat situasi ini dimanfaatkan oleh Fiorentina.

Semasa di Artemio Franchi, Ljajic jadi pujaan karena tampil bagus terutama ketika Sinisa Mihajlovic berlaku sebagai pelatihnya. Akan tetapi ceritanya dengan Viola tak berakhir bagus karena pada 2 Mei 2012, Ljajic terlihat memberikan reaksi sarkas saat ia digantikan pemain lain oleh manajer klub, Delio Rossi.

Rossi pun naik pitam dan mencekek anak asuhnya. Beberapa saat kemudian, pria Italia itu mengaku kalau sang pemain menghina keluarganya. Namun menurut Valon Behrami yang duduk di sebelah Ljajic, rekannya tidak berkata apa-apa.

Kepindahan Ljajic ke Roma dipermulus hengkangnya Erik Lamela ke Tottenham Hotspur. Per 28 Agustus 2013, ia resmi berseragam Roma dengan harga transfer €15 juta. Saat ini Ljajic menjadi salah satu andalan Rudi Garcia untuk membobol gawang lawan yang dihadapi Roma.

David Pizarro

David Pizarro
Kehadiran Pizarro di Roma memberikan dampak positif tapi di Fiorentina kemampuannya menurun.

Berbeda dengan Ljajic, kisah pria asal Chile itu bersama Fiorentina dan Roma cenderung berjalan baik. Nama Pizarro melonjak ketika ia menjadi jantung permainan Udinese selama enam tahun dalam jangka 1999-2005 yang sempat dilatih Roy Hodgson.

Usai menjadi legenda di Stadion Friuli, pemain yang hanya bertingg 170 cm ini hengkang ke Internazionale. Namun saat di Giuseppe Meazza namanya kalah pamor dengan Juan Sebastian Veron dan bintang-bintang lainnya.

Pada Agustus 2006, 50 persen kontrak Pizarro dibeli oleh Roma dengan harga €6,5 juta. Di bawah kepemimpinan Luciano Spaletti, sang pemain kembali berkibar dan hanya butuh waktu enam bulan saja, Roma memutuskan untuk mempermanenkannya.

Semasa di Trigoria, kerjasamanya dengan Daniele De Rossi tak tergantikan dan itu membawanya ke trofi Supercoppa Italia dan dua Coppa Italia. Sempat memperkuat Manchester City, Pizarro ditransfer ke Fiorentina pada 9 Agustus 2012 dan tampaknya klub ini bakal menjadi klub terakhir pria 35 tahun tersebut.

Alberto Aquilani

Alberto Aquilani
Sempat gagal di Roma, Aquilani mencoba peruntungan bersama Fiorentina.

Sempat dilabeli sebagai pemain berbakat Italia, sinar Alberto Aquilani melonjak ketika dia mengantarkan timnas U-19 menjuarai piala Eropa di tahun 2003.

Tiga posisi dikuasainya di lapangan hijau, mulai dari gelandang tengah murni, deep-lying playmaker sampai penyerang lubang. Visi, teknik dan penentuan timing operan merupakan beberapa keahlian yang dimilikinya plus Aquilani juga punya tembakan jarak jauh maut.

Pada musim 2005/2006, dia mencetak gol kedua derby della capitale dan itu membuat Roma meraih rekor kemenangan terbanyak beruntun di Serie A. Namun catatan ini pecah ketika Internazionale di bawah Jose Mourinho mendapatkannya di musim 2006/2007.

Setelah didapuk sebagai pemain masa depan Roma, ia mengalami keapesan lantaran mengalami cedera yang mengakibatkannya absen selama beberapa bulan. Setelah tampil lagi, pada 22 Oktober 2008 dia kembali cedera dalam laga kontra Chelsea dan baru kembali tiga bulan kemudian tetapi setelah itu ia absen lagi pada Januari 2009.

Setelah itu ia pindah ke Liverpool, Milan dan Juventus. Per 3 Agustus 2012, dia resmi berseragam Fiorentina dan pihak klub menyatakan kalau transfernya hanya bernilai €790 ribu saja. Pada 26 Januari 2014, Aquilani mendapatkan hat-trick pertamanya sepanjang karier kontra Genoa di mana skor akhir menunjukkan angka 3-3.

 

Vincenzo Montella

Vincenzo Montella
Tak bisa bereksplorasi taktik di Roma, Montella berkreasi penuh di Fiorentina.

Memang semasa kariernya sebagai pemain, Montella tidak pernah berseragam Fiorentina. Akan tetapi pria yang selalu merayakan golnya dengan membentangkan dua tangannya bagaikan pesawat terbang itu akhirnya berjodoh dengan Viola.

Ceritanya bermula ketika eks juru gedor Sampdoria itu gantung sepatu pada 2 Juli 2009. Dua tahun menimba ilmu kepelatihan, Montella akhirnya dipercaya untuk menjadi pelatih sementara Roma. Akan tetapi potensinya sebagai juru taktik tak begitu tereksplorasi semasa di Trigoria.

Musim 2011/2012, pria yang sekarang berusia 40 tahun tersebut dilantik oleh Catania. Bersama Si Gajah lah Montella menarik perhatian publik karena saat itu statusnya merupakan pelatih termuda di Serie A.

Dengan mengandalkan pemain seadanya, Montella sukses menyulap Catania menjadi batu sandungan bagi klub-klub besar. Juventus ditahan imbang 1-1 dan Internazionale disikat 2-1. Pendekatan strategi menyerang dan kegilaannya akan formasi 4-3-3 membuat nama Montella kembali diperhitungkan.

Berangkat dengan membawa Catania ke peringkat 11 di musim yang sama, pria yang sempat bersitegang dengan Fabio Capello semasa di Roma itu akhirnya hijrah ke Fiorentina.

Memang prestasi terbagus Montella bersama Viola hanyalah runner-up Coppa Italia edisi 2013/2014 akan tetapi seiring bertambahnya pengalaman dan pengetahuan, Montella diyakini bakal menjadi pelatih masa depan Italia.

Gabriel Batistuta

Gabriel Omar Batistuta
Dianggap Tuhan bagi publik Firenze, Batistuta menjadi salah satu faktor Roma meraih Scudetto.

Ketika anda menanyakan apa arti Gabriel Omar Batistuta kepada seorang suporter Fiorentina mereka akan memberikan jawaban bermacam-macam. Ada yang menyebutnya sebagai Tuhan, Dewa, Legenda dan konotasi positif lain melekat kepada pria Argentina tersebut.

Di musim debutnya di Artemio Franchi, Batistuta mencetak 13 gol tetapi di musim depan Fiorentina harus terdegrdasi. Di musim berikutnya, Fiorentina kembali dan Batistuta meraih 26 gol selama semusim, ini membuatnya mendapatkan julukan baru yakni Batigol.

Pada 1998-2000, Batigol mulai gelisah karena Fiorentina tak kunjung mendapat scudetto. Di musim 1999/2000, Viola sempat tampil gila-gilaan tanpa Batigol yang kerap kali cedera. Namun akibat inkonsistensi permainan mereka harus puas dengan hanya berada di posisi tiga akhir musim.

Di awal 2000/2001, Batigol sudah gerah dan ia akhirnya ditransfer ke Roma. Di tahun perdananya di Trigoria pria yang sempat ingin memotong kakinya karena tak bisa menahan rasa sakit di kakinya itu akhirnya mendapatkan Scudetto. Tiga tahun di Roma, Batigol sempat memperkuat Internazionale dan menutup kariernya bersama Al Arabi.

 

Baca juga: 

Kembalinya Kejayaan Para 'Penari Tango' di Serie A

13 Fakta Menarik Jelang Fiorentina vs Roma

Jelang Fiorentina vs Roma, Rudi Garcia Tantang Pemain

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya