"Tuduhan Match Fixing di Timnas U-23 Itu Sangat Keji"

Manajer timnas U-23 sangat berang dengan rumor yang dihembuskan LSM Elsam.

oleh Risa Kosasih diperbarui 17 Jun 2015, 11:19 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2015, 11:19 WIB
Garuda Muda Kembali Tumbang
Pemain timnas Indonesia U-23, Wawan Pebriyanto (kedua kanan) berusaha menembus pertahanan Vietnam di laga perebutan tempat ketiga Sepak Bola SEA Games 2015 di National Stadium Singapura (15/6/2015). Indonesia kalah 0-5. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta: Dugaan pengaturan skor yang terjadi dalam dua pertandingan tim nasional U-23 di SEA Games akhirnya dijawab oleh manajer Gede Widiade. Usai kembali ke Indonesia pada Selasa (16/6) kemarin, Gede menjawab kalau isu match fixing yang dilemparkan usai gawang Garuda Muda kebobolan 10 gol di dua laga adalah tuduhan yang keji.

"Kemungkinan match fixing itu kecil sekali, karena kebutuhan hidup mereka setiap hari di sana terpenuhi. Setiap menang juga bonus langsung dikasih," ujar Gede kepada Liputan6.com.
Bek timnas Indonesia U-23, Zalnando terlihat lesu melewati beberapa pemain Vietnam saat laga perebutan tempat ketiga Sepak Bola SEA Games 2015 di National Stadium Singapura, Senin (15/6/2015). Indonesia kalah 0-5. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Manahati Lestusen dkk harus puas pulang sebagai semifinalis di SEA Games 2015 Singapura usai takluk 0-5 dari Thailand dan kembali dibungkam dengan jumlah gol yang sama saat bentrok dengan Vietnam di perebutan medali perunggu.

"Logikanya kepolisian Singapura lebih canggih, kenapa saat tahu di sana ada match fixing, lapor saja. Bukan saat pulang ke sini malah buat isu," tutur Gede lagi.

"Jangan membuat tuduhan yang keji, kalau memang itu terjadi, kenapa tidak melaporkannya. Kasihan adik-adik kita. Apa yang mereka lakukan selain membuat isu?" katanya geram.

Sang manajer yang juga CEO Persebaya Surabaya juga memberikan kabar terakhir tentang kesehatan gelandang serang Evan Dimas, yang absen di laga terakhir timnas di SEA Games.

"Evan Dimas itu sudah main lima kali dalam 10 hari, dia sampai susah berjalan, apalagi dipaksakan bermain. Dokter yang sudah kembali ke Indonesia, sampai balik lagi ke Singapura karena penyakit dalamnya kambuh," pungkas Gede. (Ris/Def)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya