Ganda Putri Cantik Prancis Punya Kesan Khusus di Indonesia

Kejuaraan Dunia Badminton 2015 digelar di Indonesia, pengalaman ini sangat berkesan bagi para pebulutangkis Prancis.

oleh Risa Kosasih diperbarui 12 Agu 2015, 20:33 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2015, 20:33 WIB
Delphine Lansac/Emilie Lefel
Ganda putri Prancis, Delphine Lansac/Emilie Lefel (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kendati tersingkir lebih awal di Kejuaraan Dunia atau TOTAL BWF World Championship 2015, pasangan ganda putri dan putra dari Prancis terkesan dengan atmosfer di Indonesia. Mereka juga legawa tumbang di tangan dua pasangan unggulan di turnamen itu.

Kekalahan pertama diderita oleh pasangan cantik Delphine Lansac/Emilie Lefel. Duet junior-senior itu takluk dari Reika Kakiiwa/Miyuki Maeda asal Jepang lewat rubber set 17-21, 21-11, dan 21-13.

Kedua, rekan Lansac/Lefel di sektor putra yakni Baptise Careme/Ronan Labar menyerah di tangan Moh.Ahsan/Hendra Setiawan dalam rubbet set ketat, 19-21, 21-17, dan 21-18.

"Pertandingannya sangat bagus dan menang di set pertama. Kami temukan taktik mereka tapi setelah itu mereka mengubahnya," kata Lansac seusai pertandingan di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (12/8/2015).

Atlet cantik berusia 20 tahun itu baru pertama kali tampil di ajang ini. Lansac mengatakan, atmosfer pertandngan di Indonesia sungguh luar biasa.

"Atmosfernya gila. Oleh karena itu kami berlatih setiap hari untuk menghadapi situasi seperti ini. Ini pengalaman bagus," tutur Lansac.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tim Badminton Prancis Dilatih Peter Gade

Berbeda dengan seniornya Lansac, Lefel yang sudah dua kali ikut Kejuaraan Dunia mengaku sudah bisa beradaptasi dengan situasi apapun, termasuk cuaca. "Kami bisa beradaptasi, dan tak masalah kalau di dalam ruangan ini. Tapi kalau di luar panasnya aneh," kata Lefel, yang lebih tua sembilan tahun dari Lansac.

Olahraga bulutangkis memang bukan yang paling populer di Prancis. Namun sejak kedatangan Peter Gade, legenda Denmark sebagai pelatih kepala, para pemain merasakan suasana yang berbeda dalam pemusatan latihan.

"Pusat latihan nasional kami bagus seperti kalian. Badminton memang sangat terkenal di Indonesia, tapi di Prancis ada banyak olahraga seperti sepak bola yang lebih dikenal. Peter Gade membawa peran yang sangat bagus dalam tim nasional, kami beruntung bisa dilatih dia," tutur Lefel.

Gade bakal melatih sampai lima tahun ke depan, yang berarti ikut membawa timnya ke Olimpiade 2016 di Brazil. "Dalam dua-tiga tahun ke depan saya ingin membenahi strukturnya. Talenta bisa diciptakan saat kita bekerja keras dan berkomitmen setiap hari," jelas Gade.

Sudah tiga setengah bulan Gade melatih Perancis. Dia mengatakan dirinya telah melihat perubahan dari motivasi tiap pemainnya. "Para pemain punya target ingin menjasi pemain kelas dunia dan itu terlihat di latihan mereka," terang Gade. (Ris/Win)

Baca juga:

Statistik 7 Pemain Debutan Liga Premier Inggris, Siapa Terbaik?

La Liga Berharap Evan Dimas Cetak Rekor di Spanyol

"Dulu Barcelona, Sekarang Van Gaal Hancurkan MU"

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya