Liputan6.com, Jakarta - Berbagai cedera mengancam para pemain yang berlaga di ajang Piala Presiden 2015. Risiko itu berpotensi mereka dapat, karena para pemain itu sudah lama tak mengikuti kompetisi dan berlatih secara rutin.
Meski tetap berlatih, porsinya diragukan untuk bisa memenuhi tuntutan dan kebutuhan para pemain selama menjalani jadwal Piala Presiden yang cukup padat. Lalu, bagaimana agar para pemain itu dapat meminimalisasi risiko cedera di Piala Presiden?
Salah satu fisioterapis Indonesia, Fortunella Levyana, menuturkan, betapa pentingnya peran pelatih dalam meniminalisasi risiko cedera, setelah para pemain lama tak ikut kompetisi. Dia juga menyarankan para pemain memanfaatkan waktu jeda pertandingan dengan sebaik-baiknya.
"Kecerdasan pelatih dalam menyusun periodisasi latihan erat kaitannya dengan minimalisasi risiko cedera," jelas Fortunella kepada Liputan6.com, Rabu (2/9/2015).
"Pemain juga harus memanfaatkan waktu istirahat atau jeda pertandingan dengan sebaik-baiknya," sambung wanita yang biasa disapa Nella ini.
Selain itu, wanita yang pernah bekerja sebagai fisioterapis Pelita Bandung Raya (PBR) ini meminta para pemain memperhatikan makanan. Tim medis setiap klub juga perlu mengetahui perkembangan kondisi para pemainnya.
"Dengan mengonsumsi makanan yg dapat menunjang proses recovery cepat, dengan supervisi tim medis seperti dokter dan fisioterapis," ungkap dia. (Win/Ary)
Advertisement
Baca Juga:
Striker Muda Anyar MU Tak Tertekan Dengan Mahar Rp 778 Miliar
Transfer Batal, Madrid Bayar De Gea 10 Juta Euro
Pusamania Borneo FC Siapkan Nomor Punggung Unik untuk Boaz