Timnas Italia Ketakutan dengan Teror Paris

"Jujur, ada ketakutan karena situasi ini sangat menakutkan," kata pelatih Timnas Italia Antonio Conte.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 14 Nov 2015, 08:56 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2015, 08:56 WIB
Komentar Leandro Bonucci
Leandro Bonucci (leandrobonucci.it)

Liputan6.com, Brussels - Insiden penembakan dan ledakan bom terjadi di Kota Paris, Prancis, Jumat (13/11/2015) malam waktu setempat atau Sabtu (14/11/2015) dini hari WIB. Seperti diberitakan sebelumnya, penembakan dan ledakan bom terjadi saat Timnas Prancis tengah menghadapi Jerman dalam laga uji coba di Stadion Stade de Drance. Di stadion, ledakan bom terjadi di depan pintu J yang mengakibatkan tiga orang tewas.

Kejadian ini mendapat perhatian dari bek Timnas Italia, Leonardo Bonucci. Italia adalah salah satu negara yang lolos ke Piala Eropa 2015 di Prancis. Bonucci khawatir dengan risiko yang harus dihadapi saat melakoni Piala Eropa tahun depan.

Baca Juga

  • Terhalang Cedera, Buangan MU Pendam Ambisi Pribadi di Arsenal
  • Casillas Mengaku Tak Akur dengan Mourinho di Madrid
  • Del Bosque Minta Diego Costa 'Tobat'

"Hal ini mengerikan, terutama mengingat malam ini kita berada di Brussels untuk memperingati tragedi yang lain," kata Bonucci kepada Rai Sport.

"Pada akhirnya, orang yang tidak bersalah adalah orang-orang yang membayar harga untuk semua ini, untuk orang-orang yang hanya ingin menciptakan korban."

"Itu semua membuat kita berpikir dan kita akan melihat apa yang terjadi di masa depan. Sebuah kekhawatiran juga ada atas risiko di sekitar Eropa. Mereka yang bertanggung jawab harus mengambil tindakan yang diperlukan," ucap Bonucci lagi.

Kekhawatiran juga dirasakan pelatih Timnas Italia Antonio Conte. "Tidak ada gunanya mencoba untuk mengabaikan ini. Jujur, ada ketakutan karena situasi ini sangat menakutkan," ujarnya.

Serangan teror yang terjadi di pusat Kota Paris terus bertambah. Saat ini dilaporkan setidaknya ada 140 korban tewas. Atas serangan ini, Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan negara itu dalam kondisi darurat dan mengumumkan untuk menutup perbatasan. (Bog/Def)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya