Beraroma Gratifikasi, FIFA Sumbang 48 Jam Tangan Mewah ke LSM

Satu jam tangan Parmigiani bisa mencapai harga Rp357 Juta.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 27 Nov 2015, 11:15 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2015, 11:15 WIB
Sepp Blatter
Presiden FIFA, Sepp Blatter, dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami depresi berat. Namun, kondisinya kini berangsur-angsur membaik. (Reuters/Paulo Whitaker)

Liputan6.com, Swiss - Komite Etik FIFA menyumbangkan 48 jam tangan mewah kepada sebuah lembaga swadaya Masyarakat (LSM). Jam-jam tersebut merupakan hadiah yang mereka dapatkan dari Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF), saat kongres FIFA di malam pembukaan Piala Dunia 2014.

Salah seorang sumber di CBF awalnya menyebutkan bahwa jam tangan mewah itu dibagikan kepada 65 anggota yang hadir. Namun penyelidikan yang dilakukan badan investigasi FIFA menemukan bahwa tidak semua anggota kongres yang menerima hadiah tersebut.

Baca Juga

  • Ranieri Dukung Vardy Jebol Gawang MU
  • City Goda Messi dengan Gaji Rp 16 Miliar Tiap Pekan
  • Newcastle Tim dengan Suporter Paling Bandel di Premier League


Seperti dilansir thenewdaily.com.au, jam tangan yang diberikan oleh CBF bermerk Parmigiani. FIFA sebelumnya menyatakan bahwa jam tangan-jam tangan mewah itu merupakan hadiah dari sponsor dengan harga $US8,750 atau setara Rp120 juta per buahnya. Namun di pasaran, harganya ternyata jauh melebihi angka yang disebutkan, yakni mencapai Rp357 juta per satuannya.

Pemberian jam tangan mewah ini sejak awal telah menimbulkan kontroversi. Banyak yang menganggapnya sebagai gratifikasi usai memuluskan Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia 2015.

Komite disiplin juga melakukan penyelidikan dan menyatakan hadiah itu tidak sah dan meminta anggota untuk mengembalikannya--meski tidak semua yang menerima bersedia melakukannya.

"Setelah menghubungi semua calon penerima, 48 jam tangan dikembalikan ke tim investigasi komite etik," bunyi pernyataan resmi FIFA tanpa menyebutkan jumlah jam tangan yang masih hilang.

Selanjutnya jam tangan mewah tersebut akan diberikan kepada sebuah LSM bernama streetfootballworld. Rencananya, hasil penjualan jam tangan-jam tangan mewah itu akan langsung diinvestasikan kepada semua sumber daya yang dihasilkan melalui penjualan jam tangan tersebut. 

"Badan investigasi komite etik mempertimbangkan penutupan kasus itu," pernyataan resmi FIFA. (Rco/Tho)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya