Surabaya United Vs PBFC: Kejar Juara Grup

Tiga kontestan di grup C, PS TNI, PBFC dan Surabaya United memperebutkan status juara grup.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 30 Nov 2015, 07:10 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2015, 07:10 WIB
Surabaya United
Para pemain Surabaya United melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Persela Lamongan dalam lanjutan Piala Jenderal Sudirman, Jumat (27/11/2015). Di laga ini, Surabaya United menang 4-3 atas Persela. (Bola.com/Zaidan Nazarul)

Liputan6.com, Sidoarjo- Sempat menjadi buah bibir di perhelatan Piala Presiden 2015 lalu, Surabaya United tampil menggigit di Piala Panglima Jendral Sudirman 2015. Kini, di pertandingan terakhir grup C, Surabaya United mengincar juara grup ketika bersua Pusamania Borneo FC, Senin (30/11/2015) di Gelora Delta Sidoarjo.

Surabaya United--ketika itu bernama Bonek FC--memutuskan walk out dari pertandingan  leg 2 perempat final kontra Sriwijaya FC. Gara-garanya, tim asal Jawa Timur itu tidak puas dengan keputusan wasit Jerry Elly yang memberikan lawan penalti setelah pemain mereka dianggap melakukan handsball di kotak terlarang. Aksi WO Bonek FC membuat SFC lolos ke semifinal.

Sontak, aksi tidak terpuji Surabaya United membuat Mahaka selaku pihak promotor geram. Mahaka menjatuhkan denda sebesar Rp 150 juta karena tindakan tidak sportifnya tersebut.

Kilas balik ke belakang, sebenarnya bukan sekali saja Surabaya United alias Persebaya United mundur dari medan laga. Pada 2005 lalu, aksi serupa pernah dilakukan di babak perempat final Liga Indonesia. Yang lebih memalukan, manajemen tim sampai menitipkan piala Divisi Utama pada wartawan. Ketika itu, Persebaya berstatus sebagai juara Divisi Utama musim 2004.

Toh, terlepas dari polemik yang terjadi, Surabaya United tampil meyakinkan di Piala Jendral Sudirman. Sempat menelan kekalahan dari tim amatir PS TNI, Surabaya United bangkit di pertandingan kedua kontra Persib Bandung.

Surabaya United memetik kemenangan tipis 1-0 atas Persib melalui gol Rudi Widodo. Sejak itu, mental bertanding tim besutan Ibnu Grahan ini terus terisi penuh.

Hasilnya, di pertandingan ketiga kontra Persela Lamongan, Bajul Ijo mampu memetik kemenangan dramatis dengan skor 4-3. Drama tujuh gol tersebut ditutup olehsang ikon, Evan Dimas yang mencetak gol penentu kemenangan Surabaya United.

Rotasi Skuat

Menghadapi pertandingan terakhir kontra PBFC, pelatih Surabaya United, Ibnu Grahan harus berpikir ekstra keras. Penyebabnya, akumulasi kartu yang didapat striker Rudi Widodo, Asep Berlian dan Firly Apriansyah membuat tiga pemain itu harus absen di pertandingan ini.

Terlebih, pemain jebolan Surabaya United jebolan Timnas U-19, Zulfiandi bermain apik ketika menghadapi Persela Lamongan. Hal ini membuat beban pikiran Ibnu sedikit berkurang. Zulfiandi berpeluang besar tampil. Kemungkinan besar, posisi yang ditinggalkan Firly bakal diberikan pada Sahrul dengan catatan pemain jebolan Timnas U-19 Indonesia ini harus bersaing dengan Munhar.

"Kami sekarang mencari pengganti Firli. Ada Sahrul Kurniawan dan Munhar. Untuk pengganti Rudi masih ada Fandi Eko atau Siswanto," kata sang arsitek.

Ibnu bisa sedikit santai kendati beberapa pemain utama harus diparkir. Sebab, mental bermain sedang tinggi menyusul kemenangan 4-3 atas Persela. Terlebih kemenangan ini membuat Surabaya United memastikan diri meraih jatah satu tiket ke babak perempat final.

"Semangat pantang menyerah dan kekompakkan tim adalah modal kami bertanding. Kami tetap fokus untuk menghadapi laga berikutnya," tutur dia.

Pesona Terens Puhiri

Di kubu PBFC, pemain mungil asal Papua, Terens Owang Puhiri sedang dielu-elukan tim. Gol cantik ke gawang Persib Bandung membuat namanya melambung.

Gol kedua yang dicetak Terens membuat Pesut Etam, julukan PBFC, menang meyakinkan 2-0 atas tim favorit, Persib Bandung di partai ketiga lalu. Kemenangan  kontra Persib membuat PBFC lolos ke perempat final. sekaligus mendepak Maung Bandung dari gelaran milik TNI ini.

Sentuhan pelatih baru, Kas Hartadi membuat PBFC sekarang bisa diunggulkan keluar sebagai juara. Dari klasemen grup C, PBFC menempati peringkat 2 dengan membukukan 7 poin hasil dari 2 kemenangan dan sekali kalah. Kekalahan ini didapat dari PS TNI melalui drama adu penalti.

Menghadapi laga kontra Persebaya United, Kas Hartadi meminta tim jangan terlena. Sebab, Persebaya United terlihat mampu menghadirkan ancaman serius bagi timnya. Pertandingan terakhir Bajul Ijo kontra Persela yang berujung dengan skor 4-3 untuk kemenangan Evan Dimas Cs menghidupkan alarm bahaya bagi PBFC. "Itu menjadi bukti, Persebaya United tim kuat."

Mantan pelatih Sriwijaya FC itu fokus pada pemulihan pemain jelang pertandingan. "Kami hanya recovery. Selebihnya, persiapan kami normal."

Mengenai performa meyakinkan Puhiri, Kas Hartadi berpesan pada si pemain agar terus belajar. "Jika ada kemauan keras untuk belajar, saya percaya dia bakal menjadi aset masa depan tim dan Timnas Indonesia di masa depan," ucap Kas Hartadi dilansir dari situs resmi PBFC.

"Dari segi mental, saya sudah siap. Saya belajar dari senior agar tampil lebih baik lagi," timpal Terens, pemain jebolan Pusam Samarinda U-21 ini.

Kejar Juara Grup

Tiga tim di klasemen grup C, PS TNI, Persebaya United, dan Pusamania Borneo FC telah memastikan diri melangkah ke babak perempat final. Namun, ketiganya sama-sama masih berpeluang keluar menjadi juara grup.

Persebaya United masih menempati peringkat 3 mengantongi 6 poin. Sedangkan PBFC di posisi dua selisih satu poin. Dan, PS TNI memuncaki klasemen membukukan 8 poin. 

Bila Persebaya United menang atas PBFC, tim yang identik dengan warna hijau ini bakal menduduki puncak klasemen mengantongi 9 poin. Syaratnya, PS TNI menelan kekalahan dari Persib Bandung.

PBFC juga berpotensi keluar sebagai juara grup, kalau meraup tiga poin dari Surabaya United. Hamka Hamzah dan kawan-kawan akan mengemas 10 poin. Dengan catatan, PS TNI kalah dari Persib Bandung di partai terakhir.

PS TNI pun bisa keluar sebagai juara grup. Bila mampu menumbangkan Persib, tim berjuluk Laskar Loreng ini akan mengumpulkan 11 poin. Asalkan, di pertandingan lainnya, PBFC kalah dari Persebaya United. 

Skenario ini berlaku bila dua partai terakhir di grup C tidak berakhir dengan drama adu penalti.

Dari klasemen peringkat tiga terbaik, Persebaya United kini menduduki peringkat ke-1. Andai Surabaya United kalah dari PBFC, tim asal Jawa Timur ini tetap lolos ke perempat final karena unggul head to head kontra Persib Bandung yang sama-sama mengemas 6 poin. Surabaya United tetap melaju ke fase knock out dari jalur peringkat 3 terbaik.

Jika tiga tim tersebut menuai hasil imbang, urutan di klasemen tetap sama seperti saat ini dengan penambahan masing-masing satu poin bagi setiap tim. 

Kendati bukan lagi laga menentukan karena sudah menggengam tiket perempat final, Ibnu pantang melepas poin. Sebab, kemenangan bakal sangat berharga menatap pertandingan selanjutnya. "Kami tetap bertarung, kami tidak ingin menjadi peringkat ketiga. Kemenangan akan menjadi modal berharga untuk meningkatkan kepercayaan diri pemain di babak selanjutnya,"ucap Ibnu Grahan yang tidak ingin 'bermain aman' kontra PBFC. (Rjp/Win)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya