Kirim 15 Atlet, Indonesia Pesimistis Sabet Emas di Brasil

Indonesia bisa saja mendulang emas di Palalympic jika cabang olahraga bulutangkis di pertandingkan

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 21 Des 2015, 01:07 WIB
Diterbitkan 21 Des 2015, 01:07 WIB
Paralympic
Pelari Inggris, Richard Whitehead (kiri) memenangi lari 200m T42 putra paralympic games di Stadion Queen Elizabeth Olympic Park di Stratford, Inggris, (26/7/2015). (AFP PHOTO/Glyn Kirk)

Liputan6.com, Solo - Indonesia akan mengirim 15 atlet di ajang Paralympic Rio de Janeiro, Brasil 2016. Namun hingga saat ini, baru ada dua atlet difabel yang dipastikan bisa berlaga di Rio.

Dua atlet itu dari tenis meja, David Yacob dan angkat berat, Ni Nengah Widiasih. Selain keduanya, ada atlet atletik yang sudah 90 persen dipastikan lolos, yakni Setiabudi.

Baca Juga

  • 6 Pemain yang Berpeluang Gabung MU
  • Mourinho Tolak Pinangan Klub Italia Agar Bisa Tangani MU?
  • Bukan di Muenchen, Guardiola Bermimpi Boyong Suarez

"Memang masih banyak yang belum lolos. Saya harap ini akan terus bertambah. Kami akan kirim 15 atlet ke Rio," ucap Sekretaris Jenderal National Paralympic Committee (NPC), Pribadi di Hotel Lor In Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/12/2015).

Nantinya, ada empat cabang olahraga yang diharapkan bisa mendulang medali di Rio. Empat cabang olahraga tersebut adalah renang, atletik, tenis meja dan angkat besi. Namun NPC pesimistis Indonesia meraih emas.

"Kalau target medali emas kami tidak terlalu berharap. Kalau medali perak atau perunggu, kami yakin dengan empat atlet," Pribadi menjelaskan.

Lebih lanjut, Pribadi mengatakan, Indonesia bisa saja mendulang emas di Palalympic jika cabang olahraga bulutangkis di pertandingkan. Sayangnya, bulutangkis akan ada di Paralympic mulai tahun 2020. Karena BWF baru mendaftarkannya tahun ini.

"Jika saja ada bulutangkis, Indonesia pasti bisa sabet emas. Sebab, peringkat atlet difabel bulutangkis kami bagus semua," Pribadi mengakhiri.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya