Denda Rp 100 Juta Jika Langgar Regulasi Piala Jenderal Sudirman

Di semifinal Piala Jenderal Sudirman, regulasi tentang pemain U-21 diubah.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 04 Jan 2016, 19:11 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2016, 19:11 WIB
Konferensi Pers Semifinal Piala Jenderal Sudirman di Hotel Century
Konferensi Pers Semifinal Piala Jenderal Sudirman di Hotel Century (Helmi Fithriansyah/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki babak semifinal, regulasi Piala Jenderal Sudirman (PJS) mengalami sedikit perubahan. Hal itu tidak terlepas dari keluhan dari tim semifinalis yakni, Semen Padang, Mitra Kukar, Arema Cronus dan Pusamania Borneo FC.

Pada turnamen ini, semua tim yang tampil wajib menggunakan dua pemain U-21 dalam starting XI. Regulasi itu berlaku sejak babak penyisihan grup hingga semifinal.

"Starting XI harus ada dua pemain U-21. Tapi saat manager meeting, para peserta ingin regulasi ini berubah. Mereka ingin pemain U-21 tidak dalam susunan pemain inti, tapi tetap dimainkan dalam pertandingan," ujar CEO Mahaka Sports and Entertainment, Hasani Abdulgani, Senin (4/1/2015) di Hotel Century, Jakarta.

Setelah berunding selama dua jam lebih, Hasani akhirnya sepakat untuk sedikit mengubah regulasi, jika ada pemain U-21 yang terkena akumulasi kartu. Tapi, bila ada tim yang menyalahgunakan perubahan regulasi ini akan mendapat denda.

"Bila ada pemain U-21 yang tidak bisa main di awal pertandingan karena akumulasi kartu, bisa diganti dengan pemain senior," ujar pria asal Aceh tersebut.

"Kalau ada tim yang melakukan kecurangan, misalkan memainkan pemain senior, tapi pemain U-21 mereka tidak terkena akumulasi, kami akan memberi denda sebesar Rp 100 juta. Hasilnya tidak akan berubah," papar Hasani.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya