Liputan6.com, Leicester - Euforia juara Liga Inggris 2015/16 sedang melanda Leicester City. Hal itu tidaklah mengherankan mengingat sebetulnya, Leicester bukanlah tim yang difavoritkan untuk merengkuh juara.
Tim berjuluk The Foxes itu boleh dibilang hanya tim penggembira Liga Inggris di setiap musim. Namun di tangan Claudio Ranieri, Leicester melawan semua prediksi dengan menjadi juara di kompetisi yang digadang-gadang sebagai yang terketat di dunia.
Baca Juga
- Terungkap, Leicester Bukan Incar Ranieri Tahun Lalu
- Muenchen Urung ke Final, Janji 'Bunuh' Guardiola Dinanti
- Simeone: Penalti adalah Kuncinya
Di balik fakta itu, ternyata ada fakta yang cukup mengejutkan, terutama bagi fans Arsenal. Ya, seperti diberitakan Daily Mail, ada andil Asisten Manajer Arsenal, Steve Bould dalam kisah Ranieri dan Leicester.
Cerita bermula ketika Leicester harus mengganti Nigel Pearson yang hengkang dari kursi manajer. Awalnya, manajemen Leicester tidak mengincar Ranieri sebagai pengganti. Mereka sempat mempertimbangkan beberapa nama semisal Martn O'Neill dan Guus Hiddink.
Namun demikian, nama Ranieri akhirnya masuk radar setelah dua nama itu menolak menangani Jamie Vardy dan kawan-kawan. Di sinilah Bould berperan.
Bould lah yang memberikan nomor Direktur Sepak Bola Leicester, Jon Rudkin pada agen Ranieri, Steve Kutner. Bould yang kerap dijuluki Lord Bouldemort sendiri mengenal Rudkin dari lingkungan pelatih. Keduanya pernah beradu taktik saat menangani tim junior masing-masing pada September 2009.
Negosiasi antara Ranieri dan Leicester berjalan lancar. Hal itu tidak terlepas dari Ranieri sendiri yang memang menginginkan kembali ke Inggris, setelah dipecat tim nasional Yunani.
Yang terjadi setelahnya tentu publik tahu, Ranieri telah mengantarkan Leicester meraih gelar juara pertama sepanjang sejarah klub. Mungkin, jika Bould tahu apa yang akan terjadi, dia tidak akan memberikan nomor Rudkin pada Kutner.
Ya, secara tidak langsung, Leicester lah yang menggagalkan kans Arsenal untuk juara. Seperti diketahui, Arsenal di awal musim merupakan favorit juara setelah mendatangkan Petr Cech dari Chelsea.
Advertisement