5 Pelatih Klub Indonesia yang di Ambang Pemecatan

Tim-tim yang mereka latih belum menunjukkan performa terbaik di Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Mei 2016, 16:00 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2016, 16:00 WIB
20160124-Mitra Kukar Rayakan Kemenangan atas Semen Padang-Jakarta
Pelatih Mitra Kukar, Jafri Sastra mengangkat tangan usai memastikan kemenangan atas Semen Padang pada final turnamen Piala Jenderal Sudirman, Minggu (24/1/2016). Mitra Kukar unggul 2-1 atas Semen Padang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pekan ketiga Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo usai dihelat. Sebanyak sembilan pertandingan seru tersaji dengan lahirnya banyak gol.

Total, 25 gol lahir dalam Sembilan pertandingan. Angka ini tentu berbeda dari pekan pertama yang hanya menciptakan 18 gol dan delapan gol pada pekan kedua. Persija Jakarta dan Arema Cronus memimpin klasemen dengan sama-sama mengoleksi tujuh poin.

Akan tetapi pekan ini juga menjadi bencana bagi klub-kub penghuni papan bawah yang gagal meraih kemenangan. Sebab kondisi itu membuat status para pelatih mulai terancam.

Bisa jadi jika para pelatih tersebut tidak menunjukkan perbaikan pada laga selanjutnya bukan tidak mungkin pemecatan menjadi keputusan yang bakal mereka terima.

Untuk itu, Liputan6.com mencoba menerka lima pelatih yang terancam dipecat setelah gagal membawa klub asuhannya tampil impresif hingga pekan ketiga Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo:

Stefan Hansson

Pelatih Persela Lamongan, Stefan Hansson (Liputan6)
Pelatih Persela Lamongan, Stefan Hansson (Helmi Fitrhiansyah/Liputan6.com)

1. Stefan Hansson (Persela Lamongan)

Stefan Hansson gagal membuat Persela tampil impresif hingga pekan ketiga setelah mengalami tiga kekalahan beruntun. Alhasil, skuat berjulukan Laskar Wong Kito itu kini terdampar di dasar klasemen dengan poin nol.

Pada laga awal, Laskar Joko Tingkir secara mengejutkan takluk 0-1 dari Gresik United di Stadion Surajaya, Sabtu (30/4/2016). Satu minggu berselang, giliran PSM Makassar yang mengalahkan Persela dengan skor akhir 2-1 di Stadion Andi Matallata, Makassar, Sabtu (7/5/2016).

Teranyar, mereka kembali mengalami kekalahan setelah takluk 1-2 dari Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno, Jumat (13/5/2016). Kekalahan ketiga ini kian membuat nasib Hansson bersama Persela kian tak jelas.

Akibatnya, muncul isu bahwa manajemen Persela akan menggelar pertemuan pada Sabtu (14/5/2016) malam atau Minggu (15/5/2016) pagi. Disinyalir, pertemuan itu dilakukan untuk membahas kelanjutan nasib Hansson bersama klub kebanggaan kota Lamongan itu.

Jaino Matos

Jaino Matos
Jaino Matos. (Dok.PBFC)

2. Jaino Matos (Persiba Balikpapan)

Jaino Matos ditunjuk sebagai pelatih Persiba atas mandat dari Joko Driyono. Hal itu dilakukan lantaran Persiba sempat ingin menyatakan tak ikut serta di Torabika Soccer Championship Presented by IM3 Ooredoo, karena permasalahan finansial.

Kondisi tersebut membuat Jaino tidak memiliki waktu lama untuk mempersiapkan tim jelang berlaga di Torabika Soccer Championship Presented by IM3 Ooredoo. Kendati mendapatkan bantuan dari legenda sepak bola Indonesia, Bima Sakti, Jaino tampaknya masih kesulitan mencari formula jitu untuk membuat Persiba tampil baik saat bertanding.

Dalam tiga laga yang sudah dijalani, tim Beruang Madu meraih dua kekalahan dari Arema Cronus (0-2) dan Pusamania Borneo FC (0-1). Sedangkan satu pertandingan lain berakhir imbang 0-0 melawan Sriwijaya FC Palembang.

Agaknya Jaino masih bisa bernapas lega sejauh ini lantaran hingga sekarang rumor soal pemecatan dirinya tidak santer terdengar. Namun, bukan tidak mungkin jika performa Persiba tidak membaik pada pekan keempat, jajaran manajemen akan mengambil tindakan evaluasi dengan memecat Jaino.

Eduard Tjong

Eduard Tjong, PS TNI, TSC2016ID
Pelatih PS TNI, Eduard Tjong saat mendampingi timnya melawan Mitra Kukar pada laga Torabika Soccer Championship 2016 di Stadion Siliwangi, Bandung, Sabtu (14/5/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

3. Eduard Tjong (PS TNI)

PS TNI menjadi satu-satunya klub yang tampil di ajang  Torabika Soccer Championship Presented by IM3 Ooredoo tanpa menggunakan jasa pemain asing. Mereka masih tetap mempertahankan ciri khas dengan mengandalkan talenta lokal sejak keikutsertaan mereka dari ajang Piala Jenderal Sudirman lalu.

Meski begitu, talenta lokal yang dimiliki PS TNI juga tak bisa dianggap sebelah mata. Nama-nama mantan penggawa timnas U-23 dan timnas U-19, seperti Manahati Lestusen, Pandi Lestaluhu, Ravi Murdianto hingga pemain senior, Legimin Raharjo menghiasi skuat ini.

Sayang, nama-nama tersebut tampaknya tak mampu berbuat banyak untuk membantu PS TNI meraih hasil positif hingga pekan ketiga. Skuat asuhan Eduard Tjong itu kini berada di peringkat ke-17 dengan raihan satu poin.

PS TNI mengalami dua kekalahan dari Madura United (1-2) dan Mitra Kukar (1-4). Sedangkan pertandingan lain berakhir imbang 0-0 melawan Bhayangkara SUrabaya United.

Rentetan kegagalan ini membuat kapasitas pelatih Eduard Tjong dipertanyakan. Padahal, sebelum Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo, bergulir, PS TNI ditargetkan untuk mencapai peringkat kedua. Akibat performa ini, Eduard sempat menyatakan dirinya siap apabila mendapatkan evaluasi dari jajaran manajemen berupa pemecatan.

Jafri Sastra

Jafri Sastra
Jafri Sastra memadukan pemain muda dalam skuat Persipura. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

4. Jafri Sastra (Persipura Jayapura)

Jafri Sastra merupakan salah satu pelatih papan atas yang beredar di kompetisi Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredo. Namanya kian melejit setelah berhasil mengantarkan Mitra Kukar juara Piala Jenderal Sudirman beberapa waktu lalu.

Namun, bersama Persipura Jayapura, Jafri justru tampak kesulitan dalam meramu tim. Dari tiga laga awal, Mutiara Hitam hanya meraih dua imbang melawan Persija Jakarta (1-1) dan Bali United (0-0). Sedangkan satu laga lain berakhir dengan kekalahan 0-2 dari Semen Padang.

Permainan diduga Persipura tidak dalam performa baik lantaran komposisi pemain di lini tengah yang tidak baik semenjak ditinggalkan oleh Immanuel Wanggai (Carsae FC) dan Robertino Pugliara (Persib Bandung). Sedangkan suksesor mereka, yakni duet Nelson Alom dan Osvaldo Haay juga belum signifikan dalam mengalirkan bola ke depan.

Alhasil, trio penyerang Boaz Solossa, James Koko Lomell, dan Boakay Edy Foday juga gagal menciptakan banyak gol untuk Persipura. Sejauh ini, baru satu gol yang mereka ciptakan dari tiga pertandingan.

Jika ketajaman lini depan dan performa keseluruhan tidak dibenahi dengan cepat oleh Jafri, maka akan sangat sulit bagi Persipura kembali ke performa terbaik. Bila nantinya ini terjadi, bukan tidak mungkin, Jafri juga akan mendapatkan evaluasi dari tim berupa pemecatan.

Luciano Leandro

Luciano Leandro, PSM Makassar
Luciano Leandro saat memimpin PSM Makassar berlaga pada Trofeo Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (9/4/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

5. Luciano Leandro (PSM Makassar)

Luciano Leandro menjadi pelatih di Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredo yang paling santer mendapatkan isu soal pemecatan. Sebab, pria asal Brasil ini dianggap gagal menunjukkan performa terbaik PSM dalam beberapa laga.

Hingga pekan ketiga, PSM baru sekali meraih kemenangan atas Persela Lamongan (2-1). Sementara dua pertandingan sisa berakhir dengan kekalahan melawan Semen Padang (1-2) dan Perseru Serui (1-0).

Kekalahan terakhir dari Perseru membuat posisi Luciano kian terancam. Sebab, sebelum bertandang ke Perseru, Luciano dibebankan minimal membawa pulang satu poin oleh jajaran manajemen Juku Eja.

Kini setelah target itu gagal, Luciano dihadapkan pada posisi sulit terkait nasibnya sebagai juru taktik PSM. Bahkan sudah muncul kabar, CEO PSM, Munafri Arifuddi mengatakan kalau Luciano Leandro 90 persen akan dicopot dari jabatannya.

Penulis: Yosef Deny Pamungkas

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya