Liputan6.com, Jakarta Pemahaman yang mendalam tentang doa rukuk sholat merupakan bagian penting dalam kesempurnaan ibadah umat Muslim. Doa rukuk sholat menjadi salah satu elemen krusial yang perlu dihafalkan dan dipahami maknanya agar pelaksanaan sholat sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Sebagai ibadah wajib yang dilakukan minimal lima kali sehari, penguasaan bacaan doa rukuk sholat akan meningkatkan kualitas spiritual dan kekhusyukan dalam beribadah.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Dalam praktiknya, doa rukuk sholat diucapkan ketika seorang Muslim membungkukkan badannya dengan tangan bertumpu pada lutut. Gerakan rukuk beserta doanya memiliki filosofi mendalam tentang kerendahan hati manusia di hadapan Allah SWT. Ketika mengucapkan doa rukuk sholat, seorang hamba mengakui keagungan Allah dan menegaskan posisinya sebagai makhluk yang senantiasa tunduk kepada Sang Pencipta.
Mempelajari dan mengamalkan doa rukuk sholat dengan benar merupakan upaya untuk menyempurnakan ibadah sholat secara keseluruhan. Rasulullah SAW telah mengajarkan beberapa bacaan doa rukuk sholat yang dapat diamalkan, baik bacaan wajib maupun sunah. Artikel ini akan mengulas secara komprehensif tentang berbagai aspek doa rukuk sholat, mulai dari bacaan yang dicontohkan Rasulullah, tata cara pelaksanaannya yang benar, hingga makna spiritual di balik bacaan tersebut.
Berikut rangkuman lengkapnya, yang telah Liputan6.com susun pada Senin (10/3).
Dasar Hukum dan Keutamaan Rukuk dalam Sholat
Rukuk merupakan salah satu rukun sholat yang diperintahkan langsung oleh Allah SWT dalam Al-Quran. Dalam Surat Al-Hajj ayat 77, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ارْكَعُوْا وَاسْجُدُوْا وَاعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Yā ayyuhallażīna āmanur-ka'ū wasjudū wa'budū rabbakum waf'alul-khaira la'allakum tuflihūn
Artinya: "Wahai orang-orang beriman, rukulah, sujudlah, sembahlah Tuhanmu, dan lakukanlah kebaikan agar kamu beruntung."
Ayat ini menunjukkan bahwa rukuk dan sujud merupakan perintah langsung dari Allah SWT dan menjadi ciri khas ibadah sholat. Keduanya bukan sekadar gerakan fisik, melainkan memiliki dimensi spiritual yang mendalam.
Dalam konteks ibadah, sholat menduduki posisi yang sangat penting dalam Islam. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa sholat adalah tiang agama dan merupakan amalan pertama yang akan dihisab pada hari kiamat. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda:
"Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta'ala berfirman, 'Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.' Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya." (HR Tirmidzi)
Gerakan rukuk dalam sholat memiliki makna yang sangat dalam. Jusuf Kurnia dalam bukunya "Quantum Ibadah" menyebutkan bahwa rukuk dan sujud merupakan manifestasi kepatuhan seorang Muslim dalam menyembah Allah SWT. Gerakan membungkukkan badan ini menggambarkan sikap tunduk dan rendah hati di hadapan Sang Pencipta.
Dengan melakukan rukuk, seorang Muslim belajar untuk mematahkan kesombongan dan keangkuhan dalam dirinya. Posisi membungkuk dengan kepala yang tidak lebih tinggi dari punggung mengajarkan bahwa di hadapan Allah, manusia hanyalah makhluk yang lemah dan membutuhkan pertolongan-Nya. Rukuk menjadi simbol penghambaan yang sejati kepada Allah SWT.
Advertisement
Bacaan Doa Rukuk yang Diajarkan Rasulullah SAW
Terdapat beberapa bacaan doa rukuk yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Bacaan yang paling umum dan sering diamalkan adalah:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal 'adhiimi wabihamdihi
Artinya: "Maha suci Tuhanku yang Maha Agung dan segala puji bagi-Nya"
Bacaan ini dianjurkan untuk dibaca sebanyak tiga kali ketika rukuk. Pengulangan ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi seorang Muslim untuk benar-benar meresapi makna dari apa yang dibacanya dan memperdalam kekhusyukan dalam shalatnya.
Selain bacaan di atas, terdapat beberapa doa lain yang juga dicontohkan oleh Rasulullah SAW ketika rukuk, di antaranya:
Bacaan Doa Pertama:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
Subhānakallāhumma rabbanā wa bi hamdik. Allāhummaghfir lī
Artinya: "Mahasuci Engkau ya Allah, Tuhan kami. Segala puji bagi-Mu wahai Tuhanku. Ampunilah dosaku"
Bacaan Doa Kedua:
سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Subhānaka wa bi hamdik. Lā ilāha illā anta
Artinya: "Mahasuci Engkau. Segala puji bagi-Mu. Tiada tuhan selain Engkau"
Bacaan Doa Ketiga:
سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ
Subbūhun quddūsun rabbul malā'ikati war rūh
Artinya: "Maha bersih dan maha suci (Engkau), Tuhan malaikat dan roh (malaikat besar/Jibril/makhluk lain yang tidak terlihat oleh malaikat)"
Semua bacaan di atas menekankan pada tasbih (mensucikan Allah), tahmid (memuji Allah), dan pengakuan akan keagungan-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa rukuk bukan sekadar gerakan fisik, melainkan juga kesempatan untuk mengagungkan Allah SWT dengan lisan dan hati.
Tata Cara Rukuk yang Benar Menurut Tuntunan Rasulullah
Kebenaran dalam melaksanakan rukuk tidak hanya terletak pada bacaannya, tetapi juga pada gerakan dan postur tubuh. Mengutip dari buku "Pahami Bacaan Shalatmu" karya Ibrahim bin Hashim dkk, tata cara rukuk yang benar dilakukan dengan membungkukkan badan ke depan dengan kedua tangan diletakkan di atas lutut, sementara pandangan mata mengarah ke tempat sujud.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam posisi rukuk yang benar adalah:
- Membungkukkan badan hingga punggung dan kepala sejajar (lurus).
- Kedua tangan memegang lutut dengan jari-jari tangan terbuka.
- Siku tangan direnggangkan, tidak menempel pada lambung.
- Kaki berdiri tegak dan lutut tidak ditekuk.
- Pandangan mata mengarah ke tempat sujud.
Posisi yang benar ini penting untuk memastikan bahwa rukuk dilaksanakan dengan sempurna sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Beliau bersabda:
"Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat." (HR. Bukhari)
Ketika melakukan rukuk, seseorang harus benar-benar tumakninah (tenang dan mantap) dalam posisinya. Hal ini berarti harus ada jeda waktu yang cukup untuk mengucapkan bacaan rukuk dengan tenang dan penuh penghayatan, tidak tergesa-gesa. Rasulullah SAW selalu melakukan rukuk dengan tumakninah dan beliau menganjurkan umatnya untuk melakukan hal yang sama.
Selain itu, ketika bangkit dari rukuk (i'tidal), diajarkan untuk mengucapkan:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allāhu liman hamidah
Artinya: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya"
Dilanjutkan dengan:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
Rabbanā wa lakal hamdu
Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji"
Kesempurnaan dalam melaksanakan rukuk, baik dari segi bacaan maupun gerakan, akan meningkatkan kualitas ibadah sholat secara keseluruhan.
Advertisement
Makna Spiritual di Balik Doa Rukuk
Doa rukuk tidak sekadar rangkaian kata-kata yang harus diucapkan, tetapi mengandung makna spiritual yang mendalam. Ketika seorang Muslim membaca "Subhaana rabbiyal 'adhiimi wabihamdihi" (Maha suci Tuhanku yang Maha Agung dan segala puji bagi-Nya), ia sedang mengakui keagungan Allah sekaligus mengakui ketidakmampuan dirinya untuk sepenuhnya memahami kebesaran-Nya.
Kata "subhana" berasal dari akar kata "sabbaha" yang berarti "mensucikan". Ketika membaca tasbih ini, seorang Muslim menegaskan bahwa Allah SWT suci dari segala kekurangan dan kesempurnaan-Nya tidak dapat disamakan dengan apapun di alam semesta. Sementara "al-'adhiim" berarti "Yang Maha Agung", menunjukkan pengakuan akan keagungan dan kebesaran Allah yang tidak terbatas.
Posisi rukuk yang membungkuk juga memiliki simbolisme yang kuat. Dalam kehidupan sosial, membungkukkan badan sering diidentikkan dengan penghormatan kepada orang yang lebih tinggi status atau kedudukannya. Dalam konteks ibadah, rukuk menjadi simbol penghambaan total kepada Allah SWT, mengakui bahwa hanya kepada-Nya manusia patut tunduk dan menyembah.
Menariknya, dalam posisi rukuk, kepala tidak lebih tinggi dari punggung. Ini mengajarkan nilai kerendahan hati bahwa di hadapan Allah, tidak ada yang patut disombongkan. Semua manusia, terlepas dari status sosial, kekayaan, atau pencapaiannya di dunia, bersimpuh dalam posisi yang sama di hadapan Sang Pencipta.
Dengan memahami makna spiritual di balik doa rukuk, seorang Muslim dapat melaksanakan ibadah shalatnya dengan lebih khusyuk dan penuh penghayatan. Lebih dari sekadar rutinitas fisik, rukuk menjadi momen refleksi dan penghambaan sejati kepada Allah SWT.
Doa rukuk sholat merupakan bagian integral dari ibadah sholat yang memiliki makna spiritual mendalam. Bacaan tasbih "Subhaana rabbiyal 'adhiimi wabihamdihi" yang diucapkan saat rukuk mengandung pengakuan akan keagungan Allah SWT dan kedudukan manusia sebagai hamba-Nya. Selain doa utama tersebut, Rasulullah SAW juga mengajarkan beberapa doa lain yang dapat diamalkan ketika rukuk.
