Soal Rio Haryanto, Kemenpora Masih Berharap BUMN

Rio masih memiliki tunggakan 7 juta euro kepada Manor Racing.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 16 Jun 2016, 19:00 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2016, 19:00 WIB
Rio Haryanto
Rio Haryanto (Mark Thompson / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Kemenpora memang sudah melakukan pertemuan dengan pihak Manor Racing. Namun, pertemuan itu tak membuat nasib Rio Haryanto lantas aman. Untuk menyelamatkan Rio, Kemenpora masih menanti bantuan BUMN.

Dalam beberapa bulan terakhir, pembicaraan mengenai Rio tak lagi soal kesuksesannya menjadi pembalap pertama Indonesia yang tampil di lintasan Formula 1. Publik justru lebih menyoroti nasib Rio yang terancam didepak Manor.

Baca Juga

  • Mourinho Gabung MU, Schweinsteiger Curhat kepada Pelatih Jerman
  • Bule Penebar Dolar di Monas Pernah Bela Timnas Amerika
  • Marquez Sebut Sirkuit di Austria Banyak Gelombang

Indikasi itu sudah menjadi pembahasan banyak kalangan selama beberapa bulan terakhir. Maklum, Rio masih memiliki tunggakan kepada Manor. Untuk beraksi di F1, syarat utama Rio memang harus membayar mahar 15 juta euro kepada Manor.

Namun, hingga kini pihak Rio baru bisa membayar 8 juta euro. Artinya, Rio masih memiliki hutang 7 juta euro kepada Manor. Konon, Rio hanya akan diizinkan membalap hingga GP Hungaria, 24 Juli 2016, jika tak mampu segera melunasinya.

Berbagai cara sudah ditempuh pihak Rio dan Kemenpora untuk menyelamatkan nasibnya. Bahkan, pihak Rio dan Kemenpora pun menggelar pertemuan dengan Manor yang diwakili Managing Director Manor, Abdulla Boulsien, pada Selasa (14/6/2016).

Pasca pertemuan itu, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, menyebutkan bahwa Manor juga melakukan pertemuan dengan Kementerian Perdangangan (Kemendag). Setelah pertemuan itu, Gatot menyebut bahwa Manor berharap segera ada solusi terkait nasib Rio.

"Selain dengan kami, pihak Manor juga bertemu dengan Kemendag. Tak banyak wartawan yang tahu soal pertemuan itu. Setelah itu, Direktur Manor mengirimkan pesan singkat kepada saya. Ia juga berharap agar segera ada solusi. Kami berharap solusi itu adalah persoalan dana," kata Gatot kepada Liputan6.com, Kamis (16/6/2016).

Selain itu, Kemenpora juga masih berharap adanya bantuan dari BUMN selain Pertamina yang memang menjadi sponsor Rio. Disebutkan Gatot, salah satu BUMN sudah berminat memberikan bantuan. Namun, mereka tak sanggup jika harus membayar 7 juta euro.

"Tiga minggu lalu kami sudah bertemu dengan direktur utama sebuah BUMN. Dalam waktu dekat Pak Menpora akan mengadakan bukber dengan BUMN tersebut. Mereka sudah bersedia. Tapi, mereka tak sanggup jika membayar 7 juta euro. Mereka berharap adanya bantuan dari BUMN lain," jelas Gatot.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya