4 Atlet Tangguh Tetap Bertanding Meski Cedera

Cedera merupakan hal yang paling menakut bagi para atlet.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 23 Jun 2016, 19:30 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2016, 19:30 WIB
Ilustrasi
Cedera merupakan hal yang paling menakut bagi para atlet.

Liputan6.com, Jakarta - Cedera merupakan hal yang paling menakutkan bagi para atlet. Dikatakan menakutkan karena bisa menghancurkan perjalanan karier seorang atlet.

Seperti cedera yang dialami bek kiri Manchester United, Luke Shaw pada musim lalu. Shaw mengalami cedera patah tulang kaki setelah mendapat tekel keras dari pemain PSV Eindhoven pada ajang Liga Champions.

Baca Juga

  • 5 Pemain Berbakat Disia-siakan Mourinho
  • Rossi Merasa Lebih Kencang dari Lorenzo dan Marquez
  • Italia Juara Euro 2016, Presenter Seksi Janji Bugil

Sejak cedera, bek kelahiran Inggris itu belum tampil bersama Setan Merah --sebutan MU-- di ajang kompetitif. Setidaknya, Shaw harus menepi dari lapangan hijau lebih dari enam bulan.

Butuh waktu lama membangkitkan kepercayaan diri setelah pulih cedera. Namun, ada beberapa atlet yang tidak mau dikalahkan oleh cedera. Bahkan, mereka tetap bermain meski mengalami masalah pada tubuhnya.

Siapa saja atlet yang tetap bermain saat dibekap cedera? Simak di halaman selanjutnya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Derek Redmond

Derek Redmond
Derek Redmond dan ayahnya Jim Redmond. (Foto: Aphalette)

Derek Redmond

Pada Olimpiade 1992, ada 65 ribu penonton yang menyaksikkan lomba lari 400 meter putra. Atlet lari asal Inggris, Derek Redmond menjadi pusat perhatian di even ini.

Ketika dentuman suara pistol terdengar, tanda perlombaan dimulai, Derek Redmond dan semua atlet mulai mengadu kecepatan. Ketika sudah 250 meter, Redmond sudah berada di posisi keempat.

Namun ketika balap lari itu menyisakan 150 meter, Redmond terpincang-pincang. Dia tersungkur sambil memegangi pangkal pahanya. Tim medis pun menghampirinya dan menyebut bahwa Redmond mengalami cedera hamstring.

Namun Redmond tak mau dikalahkan oleh cederanya itu. Sambil terpincang-pincang, dia berlari untuk menyelesaikan pertandingan. Ketika Redmond berlari sambil menahan sakit, seorang pria bertopi menerobos barikade keamanan.

Pria bertopi itu ternyata ayah sekaligus pelatihnya, Jim Redmond. Ketika itu sang ayah sudah melarangnya untuk menyelesaikan balapan. "Kau tak harus melakukan ini, nak," kata Jim.

Sambil berlari dan menangis, Derek Redmond pun menjawab pernyataan ayahnya. "Tidak ayah, saya ingin menyelesaikan perlombaan," ujarnya.

“Well, jika itu keinginanmu, baiklah. Kita akan finis bersama-sama," ucap Jim sambil menemani anaknya menyentuh garis finis.

Beberapa langkah dari garis finis, Jim melepaskan rangkulannya. Dia membiarkan Derek Redmond memenuhi ambisinya. Ketika Derek Redmond finis, semua orang yang memadati stadion bertepuk tangan untuk kegigihannya.


Manny Pacquiao

Manny Pacquiao
Sebelum bertanding, Pacquiao tidak menyebutkan dirinya mengalami cedera bahu saat mengisi formulir.

Manny Pacquiao

Masih ingat dengan pertandingan tinju terbesar abad ini yang mempertemukan antara Floyd Mayweather melawan Manny Pacquiao? Pertandingan yang berlangsung di Las Vegas tersebut dimenangkan oleh Mayweather.

Namun tahukah Anda ada sebuah cerita yang tidak banyak diketahui banyak orang? Saat bertanding melawan Mayweather, Pacquiao tengah mengalami cedera bahu. Namun petinju asal Filipina itu malah menyembunyikan masalah tersebut dari Komisi Olahraga Nevada (NAC).

Sebelum bertanding, Pacquiao tidak menyebutkan dirinya mengalami cedera bahu saat mengisi formulir. Padahal formulir itu secara spesifik menanyakan apakah sang petinju sedang mengalami cedera pahu, siku, atau tangan yang perlu diperiksa tim medis.

Formulir itu sendiri memiliki konsekuensi hukum. Setelah menandatangani, sang petinju bersumpah di bawah hukum bahwa informasi di atas benar.

Pacquiao sendiri memilih mengabaikan cedera bahunya itu demi mengalahkan Mayweather yang saat itu dinobatkan sebagai petinju terbaik dunia.


Peter Grant

Peter Grant
Peter Grant

Peter Grant

Pemain legendaris Skotlandia, Peter Grant punya cerita yang hampir mirip dengan Manny Pacquiao. Hal ini terjadi pada 1995 ketika klubnya, Celtic tampil di final Piala Skotlandia.

Ketika itu Celtic melawan Airdrieonians di Hampden Park, Glasgow pada 27 Mei 1995. Grant tidak memberi tahu pelatihnya kalau dia sedang mengalami cedera lutut.

Grant menyembunyikannya karena ingin mempersembahkan gelar Piala Skotlandia. Hasratnya sangat besar karena Celtic sudah menunggu enam tahun untuk menjuarai turnamen tersebut. Pengorbanannya tidak sia-sia, dia berhasil membawa Celtic juara Piala Skotlandia.


Jamie Garcia

Jamie Garcia
Jamie Garcia

Jamie Garcia

Satu lagi atlet yang menyembunyikan cederanya demi pertandingan penting. Dia adalah pemain baseball klub  St. Louis Cardinals, Jamie Garcia.

Ketika itu dia mengalami cedera pada bahu kirinya. Namun Garcia tetap memaksakan bertanding di Liga Divisi National Series.

Setelah pertandingan berakhir, Garcia baru mengakui bahwa dirinya bermain sambil menahan rasa sakit. Tentu saja hal itu membuat rekan setimnya marah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya