Liputan6.com, Jakarta - Final Copa America 2016 lalu menjadi laga terakhir Lionel Messi bersama timnas Argentina. Pemain berjuluk La Pulga itu mundur setelah kembali gagal membawa Argentina juara meski berhasil ke final.
La Pulga menyampaikan keputusan itu tidak lama setelah Argentina menyerah 2-4 di tangan Chile lewat adu penalti. Pada babak tos-tosan ini, Messi tampil sebagai eksekutor pertama La Albiceleste.
Advertisement
Baca Juga
Sayang tendangan penyerang Barcelona tersebut tidak menemui sasaran. Bola masih melambung di atas mistar gawang Chile dan mendarat di pelukan salah seorang suporter Chile, Pedro Vasquez.
Bagi Messi bola tersebut bak kutukan yang tidak akan pernah menyentuh kakinya lagi. Sebab setelah laga berakhir, La Pulga langsung memutuskan pensiun dari timnas Argentina. Sebaliknya, bagi Vasquez bola dalam dekapannya itu merupakan tambang emas yang bakal mempertebal kantongnya.
Seperti dilansir Marca, tawaran demi tawaran kini berdatangan kepada Vasquez. Mereka berlomba-lomba mendapatkan bola tersebut. Sebab bila Messi tidak berubah pikiran, maka bola tersebut menjadi si kulit bundar terakhir yang menyentuh kaki La Pulga bersama La Albiceleste.
Sasaran Pencurian
Khawatir bola tersebut jadi sasaran pencurian, Vasquez pun berniat menjualnya. Harganya terus melambung dan kini sudah menyentuh angka 27 ribu euro atau setara dengan Rp392 juta.
"Sejujurnya, bola itu kini bernilai lebih tinggi. Sangat beresiko menyimpannya di rumah saya. Saya bisa saja menjualnya, tergantung suasana," katanya.
"Sangat senang bisa memiliki bola itu, tapi bila harganya terus melambung, saya akan menjualnya," kata Vasquez.
Setelah gantung sepatu dari timnas, cobaan lain kembali mengadang langkah Messi. Ya, bersama ayahnya, Messi dijatuhi hukuman 21 bulan penjara gara-gara kasus penggelapan pajak. Namun Messi mengajukan banding dan yakin akan memenangkannya.
Advertisement