Liputan6.com, Palembang - Alberto 'Beto' Goncalves dalam sepekan ini menjadi buah bibir di Tanah Air. Betapa tidak, performa apiknya saat berseragam Sriwijaya FC pada pekan ke-14 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredo bak dinamit.
Sejatinya, pemain berpostur 175 centimeter ini sempat diragukan oleh para pendukung SFC. Bukan tanpa sebab, pasalnya, sampai pekan kesebelas lalu, Beto hanya mengoleksi empat gol saja untuk Laskar Wong Kito.
Akan tetapi, seperti judul di atas Beto bermain bak dinamit. Dia bisa meledak kapan pun bila dilecut. Hasilnya, empat gol sukses dia sarangkan kala timnya melawan PS TNI 6 Agustus 2016 lalu.
Bahkan, torehannya ini membuatnya jadi pemain pertama yang mencetak quat-trick dalam sebuah laga. Selain itu, golnya itu kini membawanya melesat ke daftar top skorer TSC 2016 dengan 8 gol, berbeda empat gol dari Luis Junior, dan Pablo Rodrigues dua gol.
Memulai Pertarungan di Indonesia
Memulai Pertarungan di Indonesia
Lahir di Kota Belem, Brasil, memulai kiprahnya bersama tim kelahirannya, Sport Belem pada 1999. Beberapa klub kecil pernah dia bela di Brasil, seperti Vila Rica, Sao Raimundo, hingga Juventude.
Pertama kali menginjakkan kakinya di Tanah Air pada 2007 bersama Persipura Jayapura. Baru kali pertama main di Indonesia, Beto langsung menggila.
Pada musim pertamanya bersama Persipura Jayapura, Beto sukses mengantar timnya meraih runner-up Copa Indonesia. Dia bahkan berhasil meraih gelar pribadi sebagai top skor dengan 6 gol.
Sukses Beto pun berlanjut dengan membawa Persipura Jayapura meraih gelar juara ISL pada musim 2008-2009, dan juga runner-up pada musim selanjutnya 2009-2010 Beto akhirnya kembali ke kampung halamannya pada tahun 2010. Ini setelah dia mengalami cedera tendon achiles. Dia akhirnya kembali ke Tanah Air dengan bergabung bersama Persijap Jepara. Sempat diragukan, Beto malah membungkamnya dengan torehan pundi-pundi gol.
Beto sukses mencetak 14 gol untuk Persijap walau datang pada tengah musim 2010-11. Penampilan tersebut nyatanya menarik kembali minat dari klub papan atas, Persipura Jayapura.
Sukses Beto berlanjut dengan membawa Persipura Jayapura meraih gelar juara ISL pada musim 2008-2009, dan juga runner-up pada musim selanjutnya 2009-2010. Dia sukses merajut gelar pribadi pada kesempatan keduanya di Persipura. Dia sukses meraih top skor ISL pada 2011-12.
Pada musim selanjutnya, Beto bergabung bersama Arema Cronus. Ketajamannya tak berganti, dia kini sukses meraih 26 gol untuk Singo Edan dalam 55 pertandingan di musim 2012-2014.
Advertisement
Dinamit Sriwijaya
Dinamit Sriwijaya FC
Sempat hijrah ke Penang FA, Beto balik lagi ke Tanah Air. Sriwijaya FC yang tengah membutuhkan gelar, akhirnya meminang penyerang bernomor 9 itu.
Instan, begitu kata-kata yang pantas digambarkan. Baru bergabung 2016, Beto langsung menjadi top skor Piala Gubernur Kaltim bersama Sriwijaya FC.
Kini, bersama Laskar Wong Kito di TSC, pemain kelahiran 31 Desember 1980 itu sudah menorehkan delapan gol. Tentu, publik Palembang masih berharap dengan tuahnya untuk membawa Sriwijaya FC kembali berjaya di Indonesia.
(Penulis: I. Eka Setiawan)