Lima Rising Star yang Lahir pada Putaran Pertama

Banyak pemain muda yang mencuri perhatian di paruh pertama Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Agu 2016, 14:30 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2016, 14:30 WIB
Logo Torabika soccer championship 2016
Logo Torabika soccer championship 2016 (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta- Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo sudah menyelesaikan putaran pertama. Beberapa pemain muda yang bersinar atau yang dianggap rising star mencuat berkat permainan apiknya bersama klub yang dibelanya.

Pemain yang sebelumnya dinilai tampil biasa saja ternyata bisa menjadi penentu dalam tim. Ya, tidak salah bila mereka tampil sebagai pemain kejutan.

Nama kiper Teja Paku Alam yang memperkuat Sriwijaya FC dan Ambrizal Umanailo milik Persija Jakarta menjadi dua nama yang menarik perhatian.

Selain itu, beberapa nama lain juga tak kalah tampil atraktif selama putaran pertama ini. Bahkan, di antara mereka mulai mendapatkan jatah tampil reguler.

Siapa saja pemain mengejutkan itu? berikut ulasannya versi Liputan6.com:

Teja Paku Alam

Teja Paku Alam, Sriwijaya FC, TSC2016ID
Teja Paku Alam, Sriwijaya FC. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Teja Paku Alam

Usianya masih sangat muda yakni 22 tahun. Tapi, Teja - panggilan akrabnya, tampil luar biasa. Kini, Teja sukses masuk ke dalam lima besar kiper terbaik TSC. Hal ini dilihat dari catatannya yang mengoleksi 40 penyelamatan di TSC 2016.

Permainan mengesankannya mungkin yang tak terlupakan adalah kala Sriwijaya FC melawan Persija Jakarta 24 Juli 2016 lalu. Kala itu, dia sukses membaca bola dengan baik tendangan penalti idolanya, Bambang Pamungkas.

Teja merupakan kiper asli Painan, Sumatera Barat. Dia mengawali karier junior di Deportivo Indonesia. Sejak 2012 dia dipinang Sriwijaya dan masuk ke skuat U-21. Tak lama berselang, dia sudah menjadi andalan tim senior.

Ambrizal Umanilo

Persija Jakarta
Bintang baru Persija Jakarta, Ambrizal Umanailo. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ambrizal Umanilo

Winger kelahiran Ternate, 6 Desember 1996 ini menjadi salah satu rising star paling mengejutkan di TSC. Sejak dipercaya Paulo Camargo, Rizal, panggilannya langsung tampil melejit.

Akan tetapi, penampilan Rizal dalam beberapa laga terakhir terbilang mengecewakan. Masih berumur 19 tahun, dia memang memikul beban berat karena tumpulnya lini depan Macan Kemayoran

Namun demikian, catatan statistiknya boleh dibilang lumayan apik. Dia berhasil mencatatkan satu gol dan satu assists, dengan akurasi umpan mencapai 71%. Dia juga berhasil melakukan 50 persen giringan bola sukses.

Ricky Fajrin

20150830-Persija Tumbang di Laga Perdana Piala Presiden 2015-Bali
Gelandang Persija, Ramdani Lestaluhu (kiri) berebut bola dengan Ricky Fajrin (Bali United) di laga Piala Presiden 2015 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (30/8). Bali United unggul 3-0 atas Persija. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ricky Fajrin

Fajrin bisa dibilang menjadi pemain yang paling fenomenal di TSC 2016. Masih berusia 20 tahun, Fajrin langsung meroket.

Tak percuma pelatih Indra Sjafri selalu memainkan Ricky Fajrin di posisi bek kiri. Dia mampu memainkan peran sebagai penjaga pertahanan di sisi kiri dan membantu serangan secara seimbang.

Ricky tercatat sebagai pemain dengan jumlah tekel sukses terbanyak yakni 74 kali. Bahkan, dia juga masuk ke dalam tiga besar pemain dengan operan terbanyak dengan 640 kali.

Dendi Sulistyawan

Herman Dzumafo dan Dendi Sulistyawan
Herman Dzumafo dan Dendi Sulistyawan, dua ujung tombak Persela Lamongan. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Dendi Sulistyawan

Masih berusia 19 tahun, Dendy memukau bersama Persela Lamongan. Bahkan, performa apiknya itu membuatnya dipanggil oleh Pelatih Timnas, Alfred Riedl untuk seleksi Piala AFF 2016.

Tak berlebihan memang. Pasalnya, Dendi sukses meraih empat gol dan tiga assists untuk Persela dan jadi bintang sejauh ini.

Umurnya yang masih muda memang tak membuatnya minder. Dia berhasil mencatatkan 78% akurasi umpan, dan 68& akurasi tembakan. Cukup penting bagi seorang striker.

Irsyad Maulana

Irsyad Maulana, Semen Padang
Irsyad Maulana (kiri), Semen Padang. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Irsyad Maulana

Kendati baru berusia 23 tahun, Irsyad Maulana telah menjadi pemain pilar Semen Padang. Pelatih Nilmaizar memberinya kepercayaan penuh pada musim ini. Sebelumnya bersama Arema, dia jarang mendapat tempat di posisi inti.

Bahkan, dia dijuluki sebagai Neymar milik Semen Padang.Tak terlalu berlebihan memang. Sebab, performanya di lapangan jadi bukti. Sejauh ini, Irsyad sukses mencetak lima gol serta tiga assists untuk Semen Padang.

Catatan statistiknya juga menarik. Dia melakukan 73% akurasi umpan, 50 persen giringan bila, dan 52% tekel sukses. Tiga indikator itu sudah mapan untuk pemain yang pada 27 September nanti berusia 23 tahun tersebut

I. Eka Setiawan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya