Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 22 pesilat dari klub Jakarta, Bandung, Garut dan Solo akan adu kebolehan saat mengikuti kejuaraan Silat Bebas di Padepokan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), 24 September mendatang. Rencananya, kejuaraan ini bakal digelar dalam tiga seri.
Baca Juga
"Indonesia itu sangat kaya seni beladiri yang dikenal dengan pencak silat, yang juga warisan leluhur. Makanya, kami menggelar pertarungan Silat Bebas dalam upaya memperkenalkan kepada dunia internasional bahwa silat itu tidak kalah hebatnya dari beladiri dari negara lain," kata promotor Silat Bebas Indonesia, Muhammad Idris seperti rilis yang diterima media.
Menurut Idris, target utama Silat Bebas Indonesia adalah menghasilkan pesilat profesional Indonesia dalam jumlah yang signifikan untuk bisa dikenal dalam industri beladiri profesional. "Melalui silat bebas ini kita tingkatkan kualitas dan membangun mental juara para pesilat untuk bisa berjaya di event internasional," katanya.
Dia menjelaskan, kejuaraan Silat Bebas akan menggunakan peraturan pertandingan yang berafiliasi kepada Unifield Combat Sport Rules Regulations (Peraturan Pertandingan Olah Raga Pertarungan Profesional Internasional). Namun, tetap berpegang pada keluhuran silat.
"Semua pesilat/petarung diwajibkan mengawali pertarungan dengan sikap pasang dan langkah kaidah silat," ucapnya.
Untuk pertandingan silat bebas ini, kata Muhammad Idris, Federasi Beladiri Profesional Indonesia (FBPRo Indonesia) telah mengeluarkan izin penyelenggaraan. FBPRo Indonesia adalah federasi yang menaungi pertandingan beladiri profesional di Indonesia dan pemegang mandat dari BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia).