Gasing Raksasa Buka TAFISA Games di Ancol

Gasing kayu raksasa berdiameter 2,5 meter dengan berat 400 kilogram menandai gelaran TAFISA Games 2016

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 10 Okt 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2016, 14:00 WIB
20160508-Lomba Adu Gasing yang Memukau di Taiwan-Taipei
Sekelompok pakar gasing memainkan 18 gasing sekaligus saat turnamen gasing di New Taipei City, Taiwan (9/5). Dalam turnamen ini peserta menampilkan sejumlah trik mengagumkan. (REUTERS/Tyrone Siu)

Liputan6.com, Jakarta - Gasing kayu raksasa berdiameter 2,5 meter dengan berat 400 kilogram menandai gelaran TAFISA Games 2016 di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Indonesia.

Masyarakat dibantu kontingen TAFISA asal Brasil memutar gasing bernama "Jero Tridatu" ini di Parkir Tengah, Taman Impian Jaya Ancol, Minggu, (9/10/2016) kemarin. Gasing tersebut hasil karya pemahat asal Bali, Putu Ardana.

Menurut Putu, dia membutuhkan waktu selama dua pekan untuk membuat gasing berukuran tidak biasa itu."Kami membuatnya dalam waktu dua minggu dan bekerja siang malam tanpa henti," ujar Putu sebagaimana dilansir dari Antara.

"Jero Tridatu" berbahan kayu jati Belanda dengan rangka besi. Gasing ini berputar dengan tenaga sedikitnya, lima orang. Selain pemutaran gasing raksasa, acara yang bekerjasama dengan Komunitas Gasing Indonesia itu juga menampilkan berbagai jenis gasing dengan bermacam bentuk dan ukuran dari seluruh Indonesia.

Ketua Komunitas Gasing Indonesia Endi Aras menuturkan budaya memainkan gasing di Tanah Air memang sangat kuat. "Oleh karena itulah semua provinsi di tanah air memiliki gasing dengan bentuk, warna, dan ciri khasnya masing-masing," ujar Endi.

Misalnya, lanjut dia, masyarakat Jawa Barat dan Jakarta menyebut gasing sebagai gasing, panggal atau panggalan. Sementara di Lampung itu disebut pukang, sedangkan masyarakat Maluku menyebutnya Apiong.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya