Ketua KONI Sesalkan Rencana Menpora Hapus PON Remaja

Usai PON, KONI langsung fokus pada pembinaan pelatih dengan mendirikan Akornas.

oleh Risa Kosasih diperbarui 19 Okt 2016, 15:10 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2016, 15:10 WIB
20161019-Rayakan HUT ke-78, KONI Gelar Syukuran-Jakarta
Ketua Umum KONI Pusat, Mayjen Tono Suratman memberi sambutan pada acara syukuran di Gedung Serba Guna Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (19/10). Acara syukuran tersebut dalam rangka peringatan hari ulang tahun KONI yang ke-78. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat (KONI) Tono Suratman mengatakan berdirinya Akademi Olahraga Prestasi Nasional (Akornas) pada tahun ini adalah jawaban atas kebutuhan pelatih profesional di Indonesia.

Tono juga menyebutkan, di usia KONI yang ke-78 tahun ini, pihaknya masih punya banyak pekerjaan rumah, apalagi Indonesia akan ikut serta di pesta-pesta olahraga internasional.

Hal ini dikatakan Tono dalam acara syukuran hari ulang tahun KONI, Rabu (19/10/2016) siang. Dalam kesempatan ini, Toni sempat menyinggung soal polemik Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja yang rencananya akan dihapus oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Tadinya, PON Remaja rencananya digelar pada Juni 2017, sebelum Jawa Tengah menggelar Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) pada September mendatang.

"Acara syukuran ini adalah upaya untuk merefleksikan perjalanan yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan KONI. Setelah PON di Jawa Barat ini, kita dihadapkan pada PON Remaja kedua, SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, ASIAN Youth Games dan Asian Games 2018," ujar Tono di Gedung Serbaguna KONI.

Tono sempat menyayangkan wacana Menpora yang akan menghapus PON Remaja. Dia menyesalkan lantaran pesta olahraga tersebut bakal jadi modal bagus untuk para atlet yang dikirim ke Asian Youth Games.

Menpora bakal menghapus PON Remaja karena telah ada kejuaraan yang sama untuk atlet level U-17, yakni POPNAS (Pekan Olahraga Pelajar Nasional). Selain itu pemerintah menimbang soal efisiensi anggaran pada kementerian yang telah banyak dipangkas.

"Sangat disayangkan. Bukan soal anggaran dan arahnya bukan ke sana (soal dana). Seharusnya kita bisa duduk bersama dahulu," kata Tono.

"Padahal atlet PON Remaja akan dikirim ke Asian Youth Games dan hasil POPNAS akan ke Asian School Games," ucap Tono.

Akornas

Tono Suratman
Ketua Umum KONI Tono Suratman

Menurut Tono, usai PON, KONI langsung fokus pada pembinaan pelatih dengan mendirikan Akornas. Untuk sementara, sekolah khusus pelatih tersebut dibuka untuk dari cabang olahraga unggulan yakni atletik, renang, taekwondo, dan bulu tangkis.

"Akornas akan debut tahun ini sebagai persiapan pelatih profesional bekerjasama dengan Kemenristek dan DIKTI. Semoga bisa menjawab kebutuhan pelatih profesional di masa yang akan datang, karena jujur ketersediaan pelatih belum sesuai kebutuhan apalagi untuk menghadapi event internasional yang banyak," ucap Tono.

"Tidak ada yang berat kalau kita bekerja sama dan memantapkan soliditas di antara seluruh pemangku kepentingan. 78 tahun merupakan rentang perjalanan yang panjang. Puji Syukur KONI mampu dan memberikan yang terbaik untuk olahraga nasional," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya