MU Belum Berubah di Bawah Mourinho

Mourinho datang ke MU dengan penuh percaya diri.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 04 Nov 2016, 12:10 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2016, 12:10 WIB
Jose Mourinho
Jose Mourinho (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Manchester - Jose Mourinho datang ke Manchester United (MU) dengan penuh percaya diri. Manajer asal Portugal itu yakin bisa membawa Setan Merah kembali ke persaingan juara.

Bahkan dalam jumpa pers pertamanya, The Special One langsung sesumbar. Ia meminta seluruh fans MU melupakan kenangan buruk bersama David Moyes dan Louis van Gaal.

Maklum bersama dua manajer tersebut, MU hanya meraih Piala FA. Jauh dari prestasi tim saat masih ditangani Alex Ferguson.

Bahkan Mou sempat menyalahkan van Gaal saat MU menelan tiga kekalahan beruntun beberapa waktu lalu. Ia mengungkapkan van Gaal memberinya warisan buruk pada anak asuhnya.



"Tim saya berbeda dengan van Gaal. Namun faktanya sangat sulit mengubah dinamika tim," kata Mourinho ketika itu.

"Mungkin pekerjaan ini akan lebih mudah jika saya punya 20 pemain baru dan memulai segalanya dari awal lagi," ucapnya menambahkan.

Nyatanya, ucapan Mou saat itu belum terbukti hingga sekarang. Bahkan statistiknya lebih buruk ketimbang van Gaal dan Moyes.



Ya, dari 16 laga di semua kompetisi, Mourinho justru paling buruk. Ia hanya mencatatkan delapan kemenangan, tiga kali imbang dan menelan lima kekalahan.

Sementara van Gaal setingkat lebih baik. Manajer asal Belanda itu mengumpulkan delapan kemenangan, empat kali imbang, dan menelan empat kekalahan.

Sedangkan Moyes yang sering mendapat banyak cemooh justru punya statistik paling baik. Ia mencatatkan sembilan kemenangan, empat kali imbang dan menelan tiga kekalahan.



Satu lagi prestasi Moyes juga belum bisa disamai dua penerusnya. Yakni meraih kemenangan tandang di kompetisi Eropa.

Ya, Moyes pada November 2013 sukses membawa timnya menang atas Bayer Leverkusen untuk lolos ke fase gugur Liga Champions. Hal yang tidak pernah didapatkan van Gaal dan Mourinho selama menangani MU di laga tandang kompetisi Eropa.

"Kami telah menderita selama tiga tahun belakangan. Dan penderitaan kami akan bertambah lagi dalam 18 bulan ke depan jika manajer tidak mendapatkan pemain yang dia mau," kata legenda MU, Paul Scholes.

Layak ditunggu bagaimana cara Mourinho memperbaiki penampilan anak asuhnya. Jika gagal, apakah ia akan bernasib sama seperti Moyes dan Van Gaal?

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya