Mourinho Berulah, Manajemen MU Mengaku Tak Nyaman

Situasi serupa pernah dialami Mourinho pada November 2015.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 29 Nov 2016, 08:30 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2016, 08:30 WIB

Liputan6.com, Manchester - Sikap kontroversial Jose Mourinho di pinggir lapangan membuat kondisi Manchester United (MU) tidak nyaman. Terlebih performa MU juga belum mengalami perkembangan signifikan sejak ditangani The Special One.

Situasi serupa pernah dialami Mou pada November 2015. Saat itu ia berkonflik dengan anak asuhnya di Chelsea.

Ia menyebut Cesc Fabregas dan kawan-kawan berkhianat pada strateginya sehingga membuat timnya kalah dari Leicester City. Tiga hari kemudian, Mourinho keluar dari Chelsea.

Namun hanya butuh waktu enam bulan bagi Mou untuk membuat situasi tidak kondusif di Old Trafford. Dia sudah diusir dua kali ke tribun oleh wasit hanya dalam jeda enam pertandingan.

Tak hanya bermasalah dengan wasit, manajer asal Portugal juga berkonflik dengan pemain. Ia dengan terbuka mengkritik beberapa pemainnya seperti Luke Shaw, Chris Smalling, Henrikh Mkhitaryan, dan Anthony Martial di media.

Komentar Manajemen MU

Ia juga disorot karena mengacuhkan Bastian Schweinsteiger sejak awal musim. Meski eks pemain timnas Jerman itu masuk dalam skuat saat menghadapi West Ham United pekan lalu.

"Ada garis tegas antara kegilaan dan jenius. Setiap orang punya reaksi berbeda saat tertekan dan Mourinho terlalu obsesi pada kemenangan," kata seorang sumber dalam klub seperti dilansir Daily Mail.

"Tentu saja apa yang dilakukan Mourinho membuat manajemen sedih. Mereka tidak terbiasa dengan sikap kontroversial seperti itu," ujar sumber itu menambahkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya