Vietnam Melawan Kutukan Juara Grup Piala AFF

Indonesia bisa mengambil kesempatan dari tren buruk Vietnam setiap kali jadi juara grup Piala AFF.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Des 2016, 07:52 WIB
Diterbitkan 01 Des 2016, 07:52 WIB
20161130-Timnas-Latihan-HF1
Timnas Indonesia bisa manfaatkan kesialan Vietnam setiap kali jadi juara grup Piala AFF (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Timnas Vietnam memang secara perkasa lolos ke semifinal Piala AFF 2016. Mereka sukses melibas semua lawan di Grup B dengan kemenangan. Namun, Vietnam ternyata justru seperti dikutuk kala keluar sebagai juara grup.

Cerita ini berawal pada Piala AFF 2002 silam. Kala itu, Vietnam yang bergabung di Grup A bersama Indonesia, Myanmar, Kamboja, serta Filipina sangat perkasa.

Mereka sukses menyikat tiga laga dengan kemenangan, dan sekali imbang melawan Indonesia. Bahkan, agresivitas mereka cukup apik, dengan mencetak 19 gol dalam empat laga. Berarti bila dirata-ratakan, The Golden Stars sukses mencetak per laganya 4,75 gol.

Hasil ini membuat Vietnam yang kala itu diasuh Henrique Calisto keluar sebagai juara Grup A, di atas Indonesia. Namun, nasib sial terjadi. Mereka dipertemukan dengan Thailand yang menjadi runner-up Grup B.

Kala itu, format semifinal masih single match, dan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Vietnam tak berdaya dan digulung empat gol tanpa balas oleh Thailand. Alhasil, mereka hanya mendapat hadiah pelipur lara peringkat ketiga setelah menang 2-1 atas Malaysia.

Terulang Lagi

20161130-Timnas-Latihan-HF1
Pemain Timnas Indonesia, Ferdinand Sinaga saat berlatih jelang leg 1 Semifinal Piala AFF 2016 melawan Vietnam di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (30/11). Laga pertama Semifinal Piala AFF 2016 digelar pada 3 Desember. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Entah kebetulan atau tidak. Kejadian serupa kembali terulang pada Piala AFF 2010 lalu. Vietnam yang berada di Grup B bersama Filipina, Singapura, dan Myanmar sukses melejit. Mereka sukses meraih kemenangan 7-1 atas Myanmar, dan 1-0 melawan Singapura. Meski kalah 0-2 dari Filipina, tak menghentikannya lolos sebagai jawara grup.

Pada semifinal, The Golden Stars yang kembali diasuh Calisto bertemu dengan Malaysia. Apes lagi, ya demikian adanya. Pada leg perdana mereka takluk 0-2 di Malaysia. Alih-alih membalasnya di Hanoi, Vietnam justru mandul dan harus puas ditahan imbang tanpa gol oleh Harimau Malaysia. Alhasil, mereka menyelesaikan turnamen hanya sebagai semifinalis.

Anehnya nasib apes itu kembali terulang pada Piala AFF 2014 lalu. Kejadiannya mirip-mirip. Bertindak sebagai tuan rumah, mereka tentunya perkasa, ketika satu grup dengan Filipina, Indonesia, dan Laos.

Meski membuka turnamen dengan hasil imbang 2-2 lawan Indonesia, The Golden Stars sukses menang meyakinkan ketika menghadapi Laos (3-0), dan Filipina (3-1). Alhasil, mereka kembali didapuk sebagai juara Grup B.

Mitos itu kembali terulang. Kembali hadapi Malaysia di semifinal, mereka sebenarnya sukses mempecundangi Harimau Malaya di markasnya dengan skor 2-1. Namun, kejutan justru terjadi di leg kedua saat Vietnam bertindak sebagai tuan rumah.

Ya, mereka dikejutkan gol cepat Safiq Rahim pada menit keempat. Malaysia mendapat angin kala itu. Ini setelah Malaysia secara beruntun mencetak tiga gol tambahan di babak pertama, melalui Norshahrul, bunuh diri Dinh Tien Thanhm dan Shukor.

Pada paruh kedua dengan mental yang terpuruk, mereka hanya mampu membalas satu gol saja melalui Le Cong Vinh menit ke-79. Lagi-lagi, The Goldens Stars harus mengubur mimpi lagi lolos ke partai puncak.

Melihat catatan itu, Vietnam yang pada edisi 2016 juga jadi juara grup kembali dibayangi kutukan tersebut. Indonesia tentu bisa saja setidaknya bermain mengejutkan dan memperpanjang kutukan anak asuh Nguyen Huu Thang.

I. Eka Setiawan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya