Liputan6.com, Jakarta Pelatih Thailand, Kaitisuk Senamuang, tidak bisa tidur setelah timnya kalah 1-2 dari Indonesia di leg pertama final Piala AFF 2016. Maklum, Indonesia bukan tim yang diharapkan sebagai pesaing berat setelah di babak penyisihan sebelumnya sempat dibantai dengan skor 4-2.
Namun nyatanya, Tim Merah Putih tampil mencengangkan di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Rabu (14/12/2016). Sempat tertinggal di babak pertama, pasukan Alfred Riedl bangkit dan berbalik unggul pada babak kedua lewat gol Rizky Pora dan Hansamu Yama Pranata.Â
Advertisement
Baca Juga
Hasil ini membuka mata Kiatisuk. Pria yang dijuluki Zico itu langsung menyiapkan strategi jitu untuk meredam timnas di Rajamangala Stadium, Bangkok, Sabtu (14/12/2016). Tujuannya untuk menjegal timnas menuju podium juara sekaligus mempertahankan gelar Piala AFF.
Perubahan kemungkinan besar akan dilakukan oleh Kiatisuk untuk mengimbangi kecerdikan pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl. Namun, apa pun jurus yang bakal dikeluarkan Kiatisuk menghadapi timnas, jawabannya baru ketahuan saat kick off pada pukul 19.00 WIB nanti.
Menarik meraba strategi yang bakal dipakai Kiatisuk malam nanti. Menilik penampilan War Elaphants sejak babak penyisihan, setidaknya ada tiga skema yang jadi pilihan Kiatisuk. Simak ulasannya di halaman berikut.
Formasi 4-3-3
Formasi ini bisa saja menjadi ancaman buat Indonesia mengingat Thailand memiliki kekuatan serta kecepatan pemain yang merata. Jika pelatih Kiatisuk menerapkannya di pertandingan ini, maka Teerathon Bunmathan dan Tristan Do akan naik untuk memberikan pengawalan di barisan tengah.
Artinya, lima hingga enam pemain akan mencoba untuk mengatur ritme permainan di barisan tengah. Dengan penguasaan bola ini, Thailand akan mudah untuk menciptakan berbagai macam peluang.
Kelemahannya adalah, anak asuh Kiatisuk akan kerepotan jika Indonesia melakukan counter attack. Ini seperti yang terlihat saat The War Elephants tumbang di pertemuan pertama final Piala AFF.
Advertisement
Formasi 4-2-3-1
Formasi ini masuk akal jika digunakan oleh Thailand karena para pemain akan bebas untuk menyusuri setiap lini Indonesia.
Thailand akan terlihat lebih leluasa untuk melakukan serangan. Teerathon Bunmathan dan Tristan Do akan mengawal barisan pertahanan, sementara dua wing bek naik untuk membantu serangan.
Sementara Chanathip Songkrasin bisa ditempatkan sebagai playmaker atau tepat di belakang top skor Piala AFF, Teerasil Dangda. Keberadaan jenderal lapangan tengah itu memungkinkan Manahati Lestusen dan Bayu Pradana keluar dari posisinya.
Formasi 4-4-2
Manfaat dari formasi ini bisa menyebabkan pemain bertahan Indonesia kebingungan untuk memberikan pengawalan terhadap Teerasil Dangda dan Siroch Chatthong. Chatthong dianggap menjadi pendamping ideal buat mesin gol Thailand di pertandingan ini.
Dari beberapa analisis, Chatthong menjadi salah satu pemain yang bisa memainkan peran penting buat Thailand, karena ia memiliki kemampuan mengesankan saat berduel di udara.
(David Permana)
Advertisement