Liputan6.com, Manchester - Mendatangkan Zlatan Ibrahimovic adalah sebuah keputusan tepat yang diambil pelatih Manchester United (MU) Jose Mourinho. Terbukti, kehadirannya menjadi alasan mengapa MU kembali mampu bersaing di papan atas klasemen Liga Inggris 2016/2017.
MU menjadi klub yang beruntung karena bisa meminang pemain sekaliber Ibrahimovic dengan status bebas transfer di musim panas 2016. Padahal, saat itu banyak sekali klub yang menginginkan jasa pemain kelahiran 3 Oktober 1981 tersebut.
Baca Juga
Bahkan, salah satu klub Tiongkok melayangkan tawaran luar biasa untuk Ibrahimovic, yakni gaji 56 juta pounds per tahun. Namun, Ibrahimovic lebih memilih bergabung dengan MU karena terpacu memenangkan gelar Liga Inggris.
Kolaborasi Ibrahimovic dengan MU pun dinilai sangat tepat. Seperti dikutip Dream Team FC, berikut adalah lima alasan yang menegaskan bahwa Ibrahimovic memang pemain yang ideal bagi MU:
Advertisement
1. Peduli dengan Klub
Meski dikenal sebagai sosok yang arogan, faktanya Ibrahimovic selalu memiliki hubungan baik dengan semua klub yang dibelanya. Kecuali saat di Barcelona, Ibrahimovic melakukan hal itu di Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, AC Milan, dan Paris Saint-Germain.
Alhasil, Ibrahimovic pun menjadi sosok yang begitu disukai para suporter. Ia tak pernah sungkan menunjukkan kepeduliannya terhadap klub yang dibelanya. Bahkan, ketika AC Milan memenangkan trofi Piala Super Italia 2016, ia juga mengirimkan ucapan selamat.
Kini, ia melakukan hal itu bersama MU. Itu mengapa ia selalu bekerja keras saat melakoni sebuah pertandingan. Hasilnya, Ibrahimovic selalu mampu membawa klubnya memenangkan gelar liga. Target itu pula yang dipancang Ibrahimovic di MU.
Tanpa kerja keras Ibra, tak mungkin MU masih berpeluang menembus zona empat besar Liga Inggris. Setelah melewati momen buruk, kini MU hanya terpaut tiga poin dari Tottenham Hotspur yang duduk di posisi keempat.
Advertisement
2. Mirip Cantona
Di luar kemampuannya sebagai pesepak bola, Eric Cantona adalah sosok yang tak disukai banyak pihak. Itu karena ia kerap mengeluarkan komentar kontroversial kepada banyak pihak. Selain itu, pemain yang dikenal dengan tendangan kungfu itu dikenal sebagai sosok yang sombong.
Meski begitu, Cantona memberikan kontribusi vital selama memperkuat MU. Mencetak 75 gol dari 168 laga, Cantona membawa MU memenangkan empat gelar Liga Inggris, dua Piala FA, dan tiga Community Shield.
Ibrahimovic pun berpeluang menjejaki kesuksesan Cantona. Sama-sama bersikap arogan, Ibrahimovic juga sangat tajam di depan gawang lawan. Buktinya, ia sudah menciptakan 17 gol dan enam assist dari 27 laga di semua kompetisi.
Yang patut ditunggu adalah apakah kontribusi Ibrahimovic bisa membawa MU meraih gelar bergengsi. Setidaknya, Ibrahimovic sudah berandil dalam kesuksesan MU memenangkan trofi Community Shield 2016.
3. Selalu Menjadi Ikon
Di mana pun ia berada, Ibrahimovic selalu menjadi pusat perhatian. Itu karena ia konsisten mempertahankan statusnya sebagai ikon klub yang dibelanya. Ia hanya gagal melakukan hal tersebut saat berkostum Barca.
Selama bertahun-tahun suporter MU menjadikan pemain seperti Cristiano Ronaldo, Ruud van Nistelrooy, dan Wayne Rooney sebagai ikon klub. Dan Ibrahimovic, ia hanya butuh lima bulan untuk menjadi ikon MU.
Saat MU berlaga, sosok yang menjadi pusat perhatian banyak orang adalah Ibrahimovic. Dengan mudahnya ia menggaet kasih sayang suporter MU lewat kemampuan menawannya di setiap pertandingan.
Advertisement
4. Pendongkrak Finansial
MU memiliki banyak alasan untuk merekrut Ibrahimovic di usia 35 tahun. Selain butuh ketajamannya, kehadiran Ibrahimovic diyakini mampu mendongkrak kondisi finansial manajemen klub.
Hal itu sudah terbukti saat Ibrahimovic baru menginjakkan kakinya di Manchester. Tercatat, penjualan jersey bernomor punggung 9 milik Ibrahimovic sudah menghasilkan pemasukkan hingga 76 juta pounds atau setara dengan Rp 1,3 triliun.
Diyakini, sebagian besar hasil penjualan Ibrahimovic turun membantu kesuksesan MU memulangkan Paul Pogba dari Juventus. Pasalnya, MU harus merogoh kocek hingga 89 juta pounds. Angka itu membuat Pogba menjadi pemain termahal di dunia.
Tercatat, penjualan Ibrahimovic masuk dalam rekor MU. Nilainya telah mengalahkan penjualan jersey gelandang legendaris Setan Merah, David Beckham yang laku terjual hingga 32 juta pounds.
5. Pensiun dari Timnas
Sebelum Ibrahimovic, penyerang tengah asal Swedia yang juga sempat merumput untuk MU adalah Henrikh Larsson. Meski hanya berstatus pinjaman pada musim 2006/2007, Larsson disebut memiliki karier yang sukses bersama MU.
Saat berseragam MU, Larsson sudah memutuskan pensiun dari Timnas Swedia. Hal itu pula yang dilakukan Ibrahimovic. Usai Piala Eropa 2016, secara tiba-tiba Ibrahimovic mengumumkan pensiun dari timnas.
Tentu saja, hal tersebut menjadi sebuah keuntungan bagi MU. Itu karena Ibrahimovic bisa memfokuskan tenaga dan pikirannya hanya untuk The Red Devils. Saat pemain lain menjalani tugas bersama timnas pada jeda internasional, Ibrahimovic bisa memulihkan fisiknya.
Advertisement