Liputan6.com, Jakarta- Pelatih Alfred Riedl telah mengetahui keputusan PSSI mencari pelatih baru untuk Timnas Indonesia. Riedl legowo dan berharap penggantinya mampu membawa hasil yang baik bagi tim Merah Putih.
Riedl sebenarnya belum dikontak PSSI sejak kontraknya berakhir Desember lalu. Namun dia mengetahui bila kontraknya bersama timnas Indonesia tidak lagi diperpanjang oleh PSSI.
Baca Juga
"Tidak ada masalah bagi saya," katanya kepada Liputan6.com.
"Semoga pelatih baru mampu mendatangkan hasil bagus dan bekerja berorientasi jangka panjang."
Riedl merasa telah melewati masa-masa yang indah selama di Indonesia. Dia tidak lupa berterima kasih kepada Joko Driyono (Wakil Ketum PSSI) dan Edy Rahmayadi (Ketua Umum PSSI) yang telah memberi kepercayaan kepadanya menangani timnas tahun lalu. Meski kembali gagal meraih gelar juara, Riedl menyebut prestasi timnas tetap luar biasa di Piala AFF 2016.
"Kami sukses meskipun hanya bisa memilih dua pemain dari tiap klub dan Indonesia sempat disanksi FIFA selama satu setengah tahun," katanya.
Tahun lalu, Riedl untuk kali ketiga dipercaya menangani Indonesia. Pelatih asal Austria itu berhasil membawa timnas Indonesia ke final seperti yang dilakukannya pada 2010 lalu.
Namun kegagalan kembali menghampiri Riedl di partai puncak. Pasukannya gagal mengangkat trofi setelah dikalahkan Thailand.
Di leg pertama timnas sebenarnya sempat menang 2-1. Tapi sayang, di leg kedua, Garuda keok 0-2. Indonesia pun kalah dengan agregat 2-3.
Bersedia dipanggil kapan saja
Bersedia dipanggil kapan saja
Riedl sebenarnya masih penasaran dengan timnas Indonesia. Usai Piala AFF 2016, pria Austria itu mengungkapkan keinginannya untuk kembali menangani timnas. Bahkan Riedl yakin mampu memberi hasil lebih.
Namun Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, pada Kongres di Bandung, kemarin, menyampaikan tidak lagi menggunakan jasa Riedl. Sebagai gantinya, PSSI kini tengah mencari pelatih asing. Ada dua kandidat yang akan bersaing menjadi pelatih timnas, yakni Luis Fernandez dan Luis Milla.
Meski demikian, Riedl tidak menutup pintu bagi PSSI. Sebaliknya, dia tetap bersedia dipanggil kapan saja.
"Ketika PSSI membutuhkanku kapan pun untuk alasan apa pun, saya akan datang bila saya dapat panggilan."
Advertisement