40 Laga Tak Terkalahkan, Torehan Historis Zidane di Real Madrid

Zidane torehkan sejarah saat mengantar Real Madrid tak terkalahkan di 40 laga semua kompetisi

oleh Defri Saefullah diperbarui 13 Jan 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2017, 17:00 WIB
20170113-Real Madrid vs Sevilla- Piala Copa del Rey-AP Photo
Zinedine Zidane berpelukan dengan pemainnya usai memastikan lolos ke perempat final Copa del Rey setelah menang agregat 6-3 atas Sevilla, Spanyol, Kamis (12 /1). (AP Photo/ Angel Fernandez)

Liputan6.com, Madrid - Zinedine Zidane torehkan sejarah di Real Madrid. Hasil imbang 3-3 Real Madrid lawan Sevilla pada leg kedua perdelapan final Piala Raja, Jumat (13/1/2017), membuat Los Blancos tak terkalahkan 40 kali di semua kompetisi.

Torehan ini terbaik di sepanjang sejarah sepak bola Spanyol. Soalnya, Real Madrid sudah lewati torehan 39 laga tak terkalahkan Barcelona musim lalu.

Dengan catatan ini, Real Madrid pun samai torehan Nottingham Forrest pada 1978. Madrid hanya butuh dua laga lagi untuk samai rekor AC Milan (42 laga tak terkalahkan/ 1992-1993) dan tiga laga untuk samai rekor Juventus saat ditangani Antonio Conte (43 laga/2011/12).

Memang masih ada lagi klub-klub yang fenomenal ketimbang Real Madrid.Tapi apa yang ditorehkan Zidane benar-benar fenomenal.

Usai imbang melawan Sevilla, Real Madrid kini sudah tak terkalahkan dalam 40 pertandingan beruntun di seluruh kompetisi, melampaui rekor milik FC Barcelona (39 laga), Spanyol, Kamis (12 /1). (AP Photo/ Angel Fernandez)

Bermodalkan pengalaman sebagai pemain dan beberapa musim latih klub Castilla Real Madrid, Zidane sudah bisa mencapai rekor ini. Sepanjang kariernya di Real Madrid, Zidane hanya dua kali menuai kekalahan yaitu melawan Wolfsburg dan Atletico Madrid.

Selebihnya Real Madrid sukses menang 31 kali dan imbang 9 kali. Belum ada pelatih debutan seperti Zidane yang mampu lakukan ini. Lalu apa rahasianya?

Zidane ogah komentari rekornya. Dia malah menyoroti perlakuan fans Sevilla terhadap kapten Real Madrid, Sergio Ramos.

"Saya dan Ramos terluka dengan sikap fans Sevilla. Tapi hal seperti ini terkadang sulit dielakkan di sepak bola," ujarnya seperti dikutip ESPN.

Sergio Ramos (kiri) melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Sevilla di ajang Piala Copa del Rey di stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Spanyol, Kamis (12 /1). (AP Photo/ Angel Fernandez)

 

Fleksibel,Tenang dan Beruntung

Salah satu keunggulan Zidane dibandingkan pelatih-pelatih hebat lainnya adalah ketenangan. Dulu, dia dikenal sebagai pemain yang dingin di lapangan.

Zidane semasa menjadi pemain yang jarang mengeluarkan banyak komentar. Namun kecerdasannya bisa terlihat dari skill olah bola yang dimilikinya setiap pertandingan.

Hal inilah yang diterapkan Zidane semasa menjadi pelatih. Pemain pun respek dengan Zidane karena tahu bagaimana kualitas serta pengalamannya semasa menjadi pemain.

Selain tenang, Zidane juga pelatih yang fleksibel. Dia tidak kaku dalam merombak susunan pemain di saat-saat genting.

Sungguh, torehan 40 laga tanpa kekalahan bukan hal yang mudah buat Zidane. Bagaimana tidak, dia pernah kehilangan Casemiro, Toni Kroos, Luka Modric dan teranyar Gareth Bale.

Gareth Bale (AFP/FRANCISCO LEONG)

Berkat kefleksibelannya, Zidane tak canggung untuk memainkan pemain pelapis seperti Mateo Kovacic, Isco dan James Rodriguez. Dia juga jeli saat membeli Marco Asensio dan Lucas Vazquez.

Lalu dia juga membawa pulang Morata dari Juventus. Strategi ini jitu dan berbuah manis buat Zidane. Seperti dilansir Marca, ada 22 pemain yang cetak gol untuk Madrid. Sepanjang karier Zidane, Madrid cetak 115 gol dan 39 kali kebobolan.

Ronaldo cetak 26 gol, Benzema 14 gol dan Bale 11 gol. Diantara para pencetak gol, ada juga Enzo Zidane, anak Zidane sendiri yang tampil kala Real Madrid hadapi Cultural Leonesa di babak 32 besar Piala Raja.

"Kami akan dibuat susah lagi oleh Sevilla pada pertandingan hari Minggu nanti di laga La Liga. Kami harus siap untuk itu," katanya mengomentari duel La Liga yang kembali mempertemukan mereka lawan Sevilla.

Real Madrid menang 6-1 atas Cultural Leonesa pada leg kedua 32 besar Copa del Rey di Santiago Bernabeu, Rabu (30/11/2016). Salah satu gol El Real disarangkan Enzo Zidane yang merupakan anak dari pelatih Madrid, Zinedine Zidane. (AFP/Javier Soriano)

Tak boleh dilupakan pula, faktor keberuntungan mengiringi Zidane musim ini. Di banyak kesempatan, Real Madrid nyaris mendapatkan kekalahan, tapi masih bisa keluar dari lubang jarum. Contohnya di laga El Clasico saat Sergio Ramos samakan skor. Zidane yang beruntung memang patut diacungi jempol.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya