Liputan6.com, Jakarta Real Madrid adalah salah satu klub paling sukses di Eropa. Pencapaian prestasi Madrid ini, cukup beralasan karena skuat mereka dihuni beberapa pemain terbaik dunia.
Bahkan, salah satu legenda Madrid, Zinedine Zidane, kini menjadi manajer mereka. Zidane yang dipercaya menggantikan Rafael Benitez, sukses membawa Madrid meraih trofi ke-11 Liga Champions musim lalu.
Baca Juga
Meski demikian, semua raihan ini tak membuat Los Blancos selalu dicintai fans-nya, termasuk para penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Ketika sebuah tim, seperti Real Madrid, banyak memenangkan trofi, kecemburuan pasti datang terutama dari sebagian besar penggemar tim persaingnya.
Tapi, dalam kasus klub ini, kadang-kadang kebencian juga datang dari suporter setia Madrid atau Madridistas. Sikap mereka seringkali melewati batas dengan memberikan penghinaan pedas dan cemoohan.
Berikut beberapa alasan mengapa Real Madrid harus menghadapi kebencian seperti itu, termasuk dari fans sendiri.
Advertisement
Performa Buruk
Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, Karim Benzema, dan Danilo, beberapa kali pernah merasakan murka fans mereka sendiri. Penggemar setia Madrid beberapa kali mencemooh mereka.
Penyebabnya, fans kecewa dan mengkritik pemain karena tampil buruk. Penggemar semua klub sepak bola dimanapun, memang selalui banyak tuntutan, dan mereka akan menunjukkan kemarahan dengan bersiul dan mencemooh, ketika tim atau pemainnya bermain jelek.
Tapi mencemooh pemain dengan cara apapun tidak akan membantu pemain atau kinerja klub. Yang diharapkan dari para penggemar saat mendukung pemain adalah mengembalikan kepercayaan dirinya; bukan membawa "neraka" bagi mereka.
Pemain seperti Ronaldo, Bale, dan Casillas adalah superstar yang sering membantu Los Blancos meriah gelar. Karenanya, sangat tidak layak untuk mengejek mereka.
Ini juga menjadi alasan mengapa banyak pemain menolak pindah ke Madrid, dan banyak pecinta sepak bola membenci klub.
Advertisement
Media Spanyol
Dukungan bias oleh pers Spanyol (baca: Marca dan AS) terhadap Madrid adalah hal lain yang membuat marah penggemar sepak bola. Setiap keputusan yang bertentangan klub langsung menjadi berita utama pagi berikutnya.
Orang mungkin berpendapat bahwa ini sangat banyak diharapkan oleh klub, dan itu tidak mempengaruhi permainan secara langsung. Satu hal yang dilakukannya adalah memberikan tekanan pada klub rival dan ofisial pertandingan.
Kinerja ofisial pertandingan ketika melawan Los Blancos dikritik secara tidak adil oleh surat kabar tersebut, yang seharusnya menyajikan berita yang netral dan obyektif. Terkadang media ini juga digunakan untuk menekan klub lain agar menjual pemain mereka ke Madrid dengan menerbitkan rumor yang belum diverifikasi tentang transfer.
Ada juga contoh ketika hirarki Madrid menggunakan pers untuk keuntungan mereka dengan mendorong agenda, yang justru mendatangkan murka pecinta sepakbola.
Pemain Kotor
Fans sering melihat adegan yang kurang terpuji dalam pertandingan Madrid. Gravesen, Guti, Emerson, Fernando Hierro, Míchel Salgado, Pablo García, dan Manolo Sanchis, adalah bagian sejarah Madrid yang dikenal sebagai pemain terkotor.
Bahkan, penggemar sepak bola di seluruh dunia membenci pemain tersebut, yang pada gilirannya membenci klub. Hal ini diperdebatkan apakah klub memiliki afinitas untuk jenis pemain atau apakah pemain akan berubah perilakunya setelah bergabung dengan mereka.
Pemain ini bertempur di lapangan sepak bola dengan cara kurang terpuji. Mereka tidak berpikir dua kali apakah bisa beralih ke gaya permainan lain untuk memenangkan pertandingan. Pepe, Sergio Ramos, Marcelo, dan Cristiano Ronaldo dikenal juga, karena perilaku 'nakal 'mereka di lapangan.
Advertisement
Cristiano Ronaldo
Ronaldo adalah salah satu alasan utama mengapa orang membenci klub. Memang tidak ada yang membantah opini bahwa superstar asal Portugal ini, sangat brilian di lapangan, piawai melalui pertahanan lawan, mencetak gol, mencetak assist. Tapi, kesombongannya sering membuat kesal penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Namun, semua kebencian itu tampaknya tidak mempengaruhi sama sekali kebiasaannya tersebut. Ronaldo, pada kenyataannya, terus mencetak gol dan memenangkan pertandingan untuk Madrid.
Tak dipungkiri saat ini Ronaldo adalah jimat bagi klub. Namun, para pengkritiknya kerap jengkel, lantaran Ronaldo kerap egois dalam urusan mencetak gol, atau selebrasi berlebihan seolah-olah ia telah memenangkan Piala Dunia.
Hal ini jelas bahwa kehadiran superstar di tim adalah alasan utama untuk semua kebencian dalam beberapa tahun terakhir, terutama dari penggemar Lionel Messi.
Florentino Perez
Florentino Perez saat ini menjalani masa jabatan kedua sebagai Presiden Real Madrid. Ia secara luas dianggap sebagai tokoh olah raga.
Banyak yang mencintainya tapi juga sekaligus benci dia, terutama dari para penggemar sepak bola netral.
Kebanyakan klub melakukan transfer untuk melengkapi skuat dan mendongkrak prestasi. Tapi, tidak buat Madrid. Bahkan, mereka selalu membuang banyak uang untuk membeli pemain berkualitas dalam upaya mereka meraih piala.
Sekarang, dengan buku cek yang terbuka, ternyata tidak akan menjamin kesuksesan. Kebiasaan Madrid menjual pemain favorit dan membawa "darah baru" selalu membuat marah fans mereka.
Advertisement