Liputan6.com, Milan - Roberto Mancini mengaku menyesal tak dapat mengalahkan Juventus dalam memperebutkan Paulo Dybala ketika ia masih melatih Inter Milan. Padahal, waktu itu Inter sudah mencapai kesepakatan dengan Palermo untuk penyerang 23 tahun itu.
Baca Juga
"Dybala sangat berkelas. Gagal mendapatkan dia adalah penyesalan terbesar Inter. Kesepakatan sudah digenggam waktu itu. Mereka bisa menaikkan nilai tawaran. Tapi akhirnya dia ke Juventus," ujar Mancini kepada La Stampa.
Mancini juga membeberkan situasi yang ia alami pada masa keduanya melatih Inter, di bawah kepemilikan Grup Suning. Ia katakan, situasi saat itu sangat absurd, hingga kemudian ia memilih mundur.
"Saat itu situasi semakin sulit untuk diatur. Terlalu banyak orang yang bergosip," katanya.
Pada akhir pekan ini, Inter akan melawat ke Juventus Stadium, untuk menghadapi Juventus dalam lanjutan Liga Italia Serie A. Sebagai mantan pelatih, Mancini tak yakin Inter mampu mengalahkan si Nyonya Tua. Bahkan, Mancini memprediksi Juventus akan kembali memenangkan Scudetto musim ini.
"Dalam setiap pertandingan apapun bisa terjadi. Tapi saya kira Inter bukan favorit," tuturnya.
Sejak berhenti dari Inter, Mancini masih menganggur sampai saat ini. Namun baru-baru ini, Mancini terpantau menonton West Ham bermain. Itu dilakukannya terkait rumor bahwa ia akan menggantikan Slaven Bilic sebagai pelatih The Hummers. Seperti diketahui, West Ham makin terpuruk semenjak bermain di stadion baru mereka, Olympic Stadium.
"Stadion baru mereka tidak memberi atmosfer yang sama dengan Stadion Upton Park (stadion lama West Ham). Suasanya lebih berisik. Saya berada di sana ketika mereka melawan Manchester City," kata Mancini.
Sedangkan saat ditanya apakah ia mau jika ditawari menjadi pelatih Juventus, Mancini menjawab ya dengan tegas "Berapa kali saya ditanya tentang melatih Juventus? Jawaban saya tetap sama. Ya. Karena saya seorang profesional," ujarnya, mengakhiri.
(Abul Muamar)
Advertisement