Mourinho Komentari Gaya Main Atraktif MU

MU masih tertahan di urutan enam klasemen dengan raihan 45 poin.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 06 Feb 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2017, 19:00 WIB
Manchester United (MU)
Pelatih Manchester United (MU), Jose Mourinho, saat mendampingi timnya melawan Leicester City. (AP Photo/Rui Vieira)

Liputan6.com, Manchester - Jose Mourinho rela mengubah pakem permainan sejak menjadi pelatih Manchester United (MU). Itu karena ia sadar pencinta Liga Inggris menginginkan sebuah tim yang bermain dengan atraktif, bukan hanya kuat bertahan.

Sebelum melatih MU, Mourinho dikenal sebagai pelatih yang memiliki keunggulan dalam menerapkan taktik bertahan. Bersama Chelsea, Inter Milan, dan Real Madrid, Mourinho menjadikan tiga tim itu solid saat bertahan dan memiliki serangan balik mematikan.

Hal itu tak terlihat sejak Mourinho tiba di Old Trafford. Ia justru lebih mengedepankan gaya permainan yang atraktif untuk Setan Merah. Pasalnya, ia sudah belajar dari pengalaman saat menerima kritik kala melatih Chelsea, Inter, dan Madrid soal gaya permainan.

"Tampaknya musim ini momen pertahanan yang fenomenal dan bagus dalam serangan balik menjadi sebuah seni. Jadi itu sebuah perubahan besar di Inggris. Tapi, di MU saya tak ingin mengubah profil permainan kami. Ini adalah cara yang para fans ingin kami lakukan," kata Mourinho, seperti dilansir Manchester Evening News.

Berbeda dengan yang dialami Mourinho di MU, Chelsea justru menjadi tim yang disukai karena pertahanan dan serangan balik berbahaya. Hal itu yang dilakukan Antonio Conte sejak awal musim. Terbukti, gaya tersebut memberikan hasil positif bagi Chelsea.

Perbandingan dengan Chelsea

Hingga pekan ke-24 Liga Inggris, Chelsea masih menempati puncak klasemen dengan koleksi 59 poin. Dari Tottenham Hotspur di posisi kedua, Chelsea unggul sembilan poin. Dalam 24 laga, The Blues mampu mengumpulkan 19 kemenangan.

Taktik Antonio Conte membuat Chelsea menjadi tim yang sulit ditaklukkan. (AP/Dave Thompson)

Uniknya, Conte justru dipuji banyak pihak dengan taktik tersebut. Hal itu yang tak didapat Mourinho saat melatih Chelsea. Pasalnya, saat itu Chelsea justru dihujani kritik karena gaya permainan mereka dianggap merusak sepak bola Inggris.

"Ini adalah cara yang diinginkan klub. Tapi, saya juga tak ingin menjadi pelatih tim yang bermain sangat baik, menciptakan banyak peluang, dan tidak memenangkan pertandingan. Kami harus mencetak gol," jelas Mourinho.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya