Liputan6.com, Jakarta Jejak Sugiantoro di timnas Indonesia masih terlihat hingga kini. Meski tak lagi menjadi pemain, kini legenda Persebaya Surabaya itu diwakilkan putranya, Rahmat Irianto, yang baru menerima panggilan timnas U-19.
Saat masih menjadi pemain aktif, Sugiantoro termasuk dalam anggota timnas primavera di era 1990-an. Ia pun sempat menjadi andalan timnas Indonesia selama tujuh tahun, yakni pada 1997-2004. Namun, nama Sugiantoro atau yang akrab disapa Bejo lebih dikenal sebagai legenda Persebaya.
Baca Juga
Di awal kariernya, ia membela Persebaya pada 1994-2004. Sempat hijrah ke PSPS Pekanbaru, ia kembali bereuni dengan Persebaya pada 2004-2008. Berposisi sebagai stopper, ia berkontribusi di balik sukses Persebaya menikmati dua gelar juara Liga Indonesia.
Kini, Bejo memang menjalani profesi sebagai pelatih, tepatnya di Persik Kediri. Namun, namanya kembali ramai dibicarakan setelah Rahmat Irianto, putranya, mendapat panggilan Indra Sjafri untuk berlatih dengan timnas U-19.
"Alhamdulillah, saya senang bisa dipanggil sama timnas. Ini buat motivasi saya ke depan supaya lebih baik. Dari daerah-daerah lain kan juga memiliki potensi. Jadi, saya harus kerja lebih keras," kata Rian, sapaan akrabnya, usai sesi latihan di Lapangan Atang Sutresna, Cijantung, Senin (27/3/2017).
Rian sendiri memang sudah mencuri perhatian seiring kiprahnya bersama Persebaya. Meski baru berusia 17 tahun, ia sudah dipercaya mengemban ban kapten tim Bajul Ijo. Uniknya, ia sama-sama berposisi sebagai stopper seperti sang ayah.
Karenanya, begitu namanya masuk dalam daftar panggilan timnas U-19, Rian langsung mendapatkan pesan dari ayahnya. "Ia ingin saya lebih bersemangat, harus kerja keras, dan tetap rendah hati."
Dari pengakuan Rian, peran sebagai bek tengah bukan posisi yang dipilihnya sejak kecil. Ternyata, ia sempat bermain sebagai striker. Namun, ada alasan yang membuat Rian pada akhirnya mengganti peran menjadi stopper.
"Dulu sih striker, tapi diminta bapak pindah jadi stopper. Beliau tidak tega melihat saya ditekel terus sama lawan," katanya sambil tersenyum. "Faktor ayah ikut mempengaruhi karena ia juga stopper. Ia mengajarkan saya secara detail (peran stopper)."
Sebelumnya, pelatih Persebaya Iwan Setiawan mengaku berat melepas Rian ke timnas U-19. Pasalnya, peran dan kontribusi Rian sangat dibutuhkan Persebaya. Namun, pada akhirnya Iwan rela melepasnya demi masa depan Rian yang lebih baik.
Advertisement