Liputan6.com, London - Liga Inggris 2016/2017 memasuki putaran akhir. Kandidat pemenang pun mulai terlihat.
Salah satunya terkait penghargaan individu. Beberapa pemain berpeluang membawa pulang gelar berkat penampilan istimewa bersama tim masing-masing.
Advertisement
Baca Juga
Apresiasi paling prestisius untuk pemain Liga Inggris adalah trofi yang dianugerahkan Asosiasi Pemain Profesional (PFA). Penilaian ini sangat dihargai karena datang dari sesama pemain Liga Inggris.
"Jika orang lain yang memberikannya, penghargaan ini tetap istimewa. Namun gelar ini jadi lebih spesial karena suara penilaian datang dari lawan," ungkap striker Belanda Robin van Persie, ketika memenangkan edisi 2012, dilansir BBC.
Nama-nama tenar yang sudah pernah memenangkan titel ini adalah Kevin Keegan, Kenny Dalglish, Eric Cantona, Alan Shearer, Thiery Henry, Steven Gerrard, Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, hingga Luis Suarez.
Siapa saja yang bisa jadi pemain terbaik Liga Inggris musim ini? Berikut penelusuran Liputan6.com.
N'Golo Kante
Meski diapresiasi, Kante gagal membawa pulang titel individu ketika membantu Leicester City menjuarai Liga Inggris musim lalu. Dia kalah dari Riyad Mahrez dan Jamie Vardy yang reputasinya lebih mentereng.
Hal serupa dikhawatirkan bakal terulang musim ini karena Chelsea punya banyak pemain bintang. Namun, kecemasan itu ternyata tidak berdasar.
Kante menjadi favorit pemenang berkat kinerjanya di lapangan. Dia membantu Chelsea bertransformasi dari sistem empat bek menjadi tiga pemain belakang sehingga dalam posisi nyaman menuju titel Liga Inggris.
Advertisement
Eden Hazard
Unggulan kedua setelah Kante. Usai terpuruk musim lalu, Hazard kembali menunjukkan performa terbaik ketika membantu Chelsea merebut mahkota Liga Inggris dua tahun silam.
Dia tidak kesulitan meneror pertahanan lawan lewat dribel brilian. Secara nyata, Hazard sudah melesakkan 11 gol dan empat assist dari 28 laga.
Memenangkan gelar 2015, Hazard akan mengikuti jejak Shearer, Henry, Ronaldo, Bale, dan Mark Hughes yang membawa pulang penghargaan PFA lebih dari sekali.
Zlatan Ibrahimovic
Ketika Paul Pogba kesulitan menjustifikasi status pemain termahal dunia, Ibrahimovic membantu Manchester United menjaga peluang lolos Liga Champions musim depan.
Penyerang asal Swedia ini juga membuktikan nilainya dengan mencetak gol yang membuahkan titel Community Shield dan Piala Liga Inggris.
Pengaruhnya sungguh terasa. Hebatnya lagi, Ibrahimovic menjalankan semua ini di usia 35 tahun.
Advertisement
Alexis Sanchez
Sinar terang yang muncul dari inkonsistensi permainan Arsenal. Pemain asal Chile ini melesakkan 18 gol dan sembilan assist.
Beberapa kali menentukan kemenangan The Gunners, Sanchez sudah mengukuhkan diri sebagai salah satu penyerang terbaik dunia.
Sayang, Sanchez belakangan dirudung pemberitaan buruk. Dia dilaporkan membangkang pada sesi latihan dan enggan menandatangani perpanjangan kontrak.
Diego Costa
Kandidat lain yang datang dari Chelsea. Bek lawan akan menyebut tugas menjaga Costa sebagai mimpi buruk. Sebab, pemain naturalisasi Spanyol itu memiliki dua sisi permainan.
Tidak hanya pintar menemukan ruang, dia juga piawai memancing emosi. Karakter inilah yang membuat kontribusinya tidak sekedar gol.
Meski begitu, Costa tetap tajam. Dia menyumbang 17 gol, hanya kalah dari Sanchez, Harry Kane (19) dan Romelu Lukaku (21).
Advertisement