Jadi Kolektor Trofi, Ambisi MU Ikuti Jejak 4 Klub Ini

MU hanya belum memenangkan Liga Europa yang sebelumnya bernama Piala UEFA.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 05 Mei 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2017, 19:00 WIB
Pelatih Jose Mourinho merayakan kemenangan 1-0 Manchester United (MU) atas tuan rumah Celta Vigo pada leg pertama semifinal Liga Europa, Jumat (5/5/2017) dinihari WIB. MU memburu gelar Liga Europa musim ini untuk melengkapi koleksi titel kompetisi Eropa.
Pelatih Jose Mourinho merayakan kemenangan 1-0 Manchester United (MU) atas tuan rumah Celta Vigo pada leg pertama semifinal Liga Europa, Jumat (5/5/2017) dinihari WIB. MU memburu gelar Liga Europa musim ini untuk melengkapi koleksi titel kompetisi Eropa. (AFP/Miguel Riopa)

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) semakin dekat menuju sejarah. The Red Devils bisa menjadi klub kelima yang memenangkan seluruh kompetisi yang pernah diselenggarakan UEFA.

Kemenangan 1-0 atas tuan rumah Celta Vigo di Estadio Balaidos, Jumat (5/5/2017) dinihari WIB, membuka jalan MU.

Pasukan Jose Mourinho kini cukup bermain aman pada pertemuan kedua di Old Trafford, pekan depan. Jika sukses memetik hasil yang diperlukan, mereka akan memperebutkan titel Liga Europa melawan pemenang Ajax Amsterdam vs Olympique Lyon.

MU belum pernah memenangkan kompetisi yang dulu bernama Piala UEFA tersebut. Capaian terbaik mereka sebelumnya adalah menembus 8 besar musim 1984/1985.

Ketika itu MU disingkirkan tim Hungaria, Videoton. Mereka menyerah adu penalti 4-5 dalam agregat 1-1.

The Red Devils sebelumnya sudah memenangkan Piala/Liga Champions (1968, 1999, 2008) dan Piala Winners (1991).

Siapa saja empat tim yang mendahului MU dalam mengoleksi trofi turnamen Eropa? Berikut penelusuran Liputan6.com.

Juventus

Tim pertama yang memenangkan tiga kompetisi. Mereka melakukannya tahun 1985 dengan menjuarai Piala Champions, setelah menjuarai Piala UEFA 1977 dan Piala Winners 1984.

Setelah kesuksesan itu, La Vecchia menambah koleksi gelar Liga Champions 1996, plus Piala UEFA 1990 dan 1993.

Juventus bisa memenangkan lebih banyak gelar Eropa. Sayang mereka sering kalah di final. (EPA/Andrea Di Marco)

Trofi Juventus sebenarnya bisa lebih banyak. Sayang mereka terjungkal di rintangan terakhir.

Klub berbasis Turin tersebut kalah di final Piala/Liga Champions 1973, 1983, 1997, 1998, 2003, 2015, serta Piala UEFA 1995.

Ajax Amsterdam

Ajax Amsterdam menjadi juara enam kali di tiga kompetisi Eropa. (AFP/Franck Fife)

Menerapkan total football arahan Rinus Michels dengan Johan Cruyff di lapangan, Ajax mengguncang sepak bola Eropa pada awal 1970-an. Mereka sukses memenangkan Piala Champions tiga kali secara beruntun (1971, 1972, 1973).

Berganti dekade, Cruyff yang kini duduk di kursi pelatih membantu Ajax memenangkan Piala Winners 1997.

Setelah itu, Ajax kembali harus menunggu generasi baru asuhan Louis van Gaal untuk sukses di Benua Biru. Mereka memenangkan Piala UEFA 1992 plus Liga Champions 1995.

Bayern Muenchen

Menggantikan Ajax sebagai kekuatan dominan Eropa. Muenchen merajai Piala Champions periode 1974 hingga 1976. Raksasa Bavaria tersebut kemudian menambah gelar melalui kemenangan tahun 2001 dan 2013.

Ditambah capaian menjuarai Piala Winners 1967, Muenchen sebenarnya bisa lebih cepat dari Juventus untuk melengkapi koleksi trofi Eropa.

Jupp Heynckes membawa Bayern Muenchen menjuarai Liga Champions 2013. (AFP/Alexander Hasswnstein)

Mereka sempat mengikuti Piala UEFA 1978, 1980, 1984. Namun, capaian terbaik Muenchen adalah mencapai semifinal 1980. FC Hollywood juga ambil bagian di Piala UEFA 1989, 1992, 1994. Kembali mereka gagal berjaya.

Muenchen akhirnya menuntaskan penantian dengan menjuarai Piala UEFA 1996

Chelsea

Jumlah trofi Chelsea tidak sebanyak tiga nama sebelumnya. Namun, itu tidak menjadi masalah karena mereka sukses melengkapi koleksi.

Diawali kesuksesan Piala Winners 1971 dan 1998, The Blues menjelma menjadi kekuatan baru mengandalkan suntikan modal Roman Abramovich di awal abad ke-21.

Sempat menunggu lama, mereka akhirnya menjuarai Liga Champions 2012 setelah gagal di final 2008.

Semusim berselang, Chelsea menguasai Liga Europa di bawah komando Rafael Benitez.

Gelandang Chelsea Frank Lampard rayakan kesuksesan menjuarai Liga Europa. (AFP/Patrik Stollarz)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya