Liputan6.com, Liverpool- Tumpulnya Divock Origi di lini depan Liverpool, membuat legenda mereka, John Aldridge geram. John mendesak tim untuk menyediakan uang besar agar manajer mereka, Jurgen Klopp bisa mendapatkan penyerang yang memiliki naluri mencetak gol tinggi.
John menilai, sebagai seorang striker, Origi dianggap sangat minim dalam menciptakan sebuah peluang. Alhasil, manuvernya di daerah pertahanan lawan, tidak membuat barisan pertahanan lawan kerepotan.
Baca Juga
"Kami memiliki striker dalam diri Divock Origi yang tidak menciptakan atau memiliki peluang dalam empat pertandingan. Ia tidak terlihat seperti memiliki tujuan dalam dirinya saat ini," tulis Aldridge dalam Liverpool Echo, dilansir laman resmi tim.
Advertisement
Sebagai seorang striker, diakui dia memang tidak selalu dituntut untuk menciptakan peluang dalam setiap laga yang dilakoninya. Namun, apa yang dialami Origi, dinilai dia sudah di luar dari kewajaran.
"Sebagai seorang striker, tidak masalah jika Anda melewatkan peluang, ini tidak pernah mengganggu Anda karena saya tahu saya akan mendapatkannya berikutnya. Tapi ia benar-benar tidak mendapatkan peluang. Ia kurang kualitas," jelas dia.
"Jika Anda melihat Mane, Firmino, Coutinho dan Lallana, kami memiliki kualitas untuk menantang tim mana pun," lanjutnya.
Kondisi tersebut diperparah dengan ketajaman para striker yang dimiliki para pesaingnya. Dengan naluri mencetak gol yang tinggi, John tidak heran jika Manchester United, Manchester City, Tottenham dan Chelsea saat ini sukses bermain stabil.
"Tapi yang mereka (rival) miliki adalah Aguero, Ibrahimovic, Harry Kane dan Costa di depan. Itu sebabnya kami kesulitan di lini depan. Kami butuh striker lebih dari siapa pun di musim panas ini, dengan kehadiran besar yang dapat menguasai bola dan menyerang umpan silang, berapa pun harganya," tegasnya.
Sementara itu, meskipun berpeluang lolos ke Liga Champions, namun The Koops diprediksi tidak akan melaju secara otomatis. Pasalnya, pesaing dekat mereka, Manchester City saat ini masih menempel mereka di klasemen sementara dengan ketat. Selain itu, Liverpool pun memiliki jumlah laga lebih banyak dari tim Biru Langit itu.