Soal Peluang Juara Dunia MotoGP 2017, Ini Kata Dovizioso

Dovizioso baru saja memenangkan balapan MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, 4 Juni 2017.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jun 2017, 13:45 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2017, 13:45 WIB
Andrea Dovizioso
Pembalap Ducati Andrea Dovizioso. (EPA/Luca Zennaro)

Liputan6.com, Mugello - Andrea Dovizioso memilih realistis terkait peluangnya merebut gelar juara MotoGP 2017. Pembalap Ducati itu baru saja memenangi balapan MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (4/6/2017).

Berkat kemenangan di Mugello, Dovizioso melesat ke posisi kedua klasemen sementara MotoGP. Pebalap asal Italia itu terpaut 26 poin dengan sang pemimpin, Maverick Vinales (Movistar Yamaha).

"Setelah akhir pekan kemarin semua orang pasti memikirkan soal juara dunia. Namun, saya selalu realistis. Banyak orang menganggap saya negatif, tapi saya menyebut diri sendiri sebagai sosok yang realistis. Sampai saat ini kami memang bisa sangat cepat pada beberapa balapan. Tapi sebenarnya motor kami belum cukup bagus untuk selalu cepat pada 18 balapan," kata Dovizioso seperti dikutip dari Motorsport.

"Hasil di Mugello tentu akan memberikan efek. Namun, kami tak membuat perubahan yang spesial pada motor. Itulah mengapa saya tak bisa mengatakan sekarang kami berada dalam perburuan titel. Setiap akhir pekan punya cerita berbeda jadi kami harus tetap berpikir positif," ujar Dovizioso.

Menurut Dovizioso, motor Desmosedici GP17 masih lemah dalam beberapa aspek, terutama kecepatan saat melibas tikungan. Dovizioso mengatakan masalah itu belum sepenuhnya hilang di Mugello.

"Menurut saya semua tentang situasi teknis. Contohnya, secara tradisional Mugello itu milik Yamaha dan Honda. Ini merupakan pertama kalinya kami bisa benar-benar bertarung untuk jadi juara. Selain itu, karena jarak antar pebalap sangat tipis, saya rasa hal kecil bisa membuat perbedaan besar pada akhir lomba," kata Andrea Dovizioso.

"Mungkin setelan motor kami tak terlalu berbeda. Namun, kondisi pebalap pada akhir pekan, layout trek, feeling, atau crash dalam satu sesi terkadang bisa membuat gap yang besar," ujar Dovizioso.

Karena kondisi pada setiap akhir pekan berbeda-beda, Dovizioso tak mau sesumbar soal peluang juara dunia maupun kans memenangi balapan berikutnya di Catalunya, Spanyol, 11 Juni. Apalagi musim lalu Ducati kesulitan di sana. Dovizioso hanya finis ketujuh, sedangkan rekan setimnya saat itu Andrea Iannone gagal menyelesaikan lomba karena terlibat insiden dengan Jorge Lorenzo.

"Trek di Barcelona sangat berbeda dengan Mugello. Grip di sana sangat rendah dan aspalnya juga tak terlalu bagus. Tahun lalu kami kesulitan di sana. Jadi kami belum tahu apakah bisa kompetitif seperti di Mugello atau tidak," kata Dovizioso.

"Saat ini kami memang berada di posisi kedua klasemen sementara, jadi kami tak terlalu jelek. Namun, untuk berpikir bertarung dengan Yamaha dan Honda pada setiap akhir pekan serta dalam perburuan juara dunia, saya rasa akan sangat sulit," tutur Andrea Dovizioso.

(Artikel asli ditulis Oka Akhsan/diedit oleh Yus Mei Sawitri/Bola.com)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya