3 Alasan Kenapa Bitcoin Masih Tertahan di Bawah USD 106.000

Bitcoin (BTC) memulai tahun 2025 dengan sangat positif, mencatatkan kenaikan sebesar 13,5% dalam 30 hari pertama.

oleh Tira Santia diperbarui 01 Feb 2025, 10:21 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2025, 10:21 WIB
Ilustrasi harga kripto (Foto By AI)
Bitcoin (BTC) memulai tahun 2025 dengan sangat positif, mencatatkan kenaikan sebesar 13,5% dalam 30 hari pertama. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bitcoin (BTC) memulai tahun 2025 dengan sangat positif, mencatatkan kenaikan sebesar 13,5% dalam 30 hari pertama. 

Harga Bitcoin bahkan sempat melampaui USD103.922, mencerminkan pergeseran signifikan dalam sikap pemerintah Amerika Serikat yang kini lebih mendukung sektor aset digital ini. 

Namun, meskipun ada lonjakan harga, Bitcoin tampaknya kesulitan untuk menembus level USD105.000, yang memunculkan pertanyaan mengapa harga masih terhambat.

Dikutip dari Cointelegraph.com, beberapa peristiwa penting telah mempengaruhi sentimen pasar, yang memberikan potensi kenaikan lebih lanjut bagi Bitcoin. Salah satunya adalah pernyataan Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, dalam konferensi pers pada 29 Januari 2025. 

Powell menegaskan bahwa bank-bank AS "sangat mampu melayani nasabah kripto" asalkan mereka dapat mengelola risikonya dengan baik. Hal ini mengindikasikan bahwa regulasi yang lebih jelas dan memungkinkan bank beroperasi dalam ekosistem kripto akan lebih terbuka ke depannya.

Selain itu, pada 30 Januari 2025, Bank Nasional Ceko (CNB) mengumumkan rencananya untuk mengalokasikan hingga 5% dari cadangan negara sebesar €140 miliar ke dalam investasi Bitcoin. 

Langkah ini mengikuti wawancara Gubernur CNB, Aleš Michl, dengan Financial Times, yang menunjukkan penerimaan yang lebih luas terhadap Bitcoin sebagai bagian dari strategi cadangan negara.

Momentum juga diperkuat oleh keputusan dana yang dikelola oleh Bank Sentral Norwegia, yang mengungkapkan investasi sebesar USD500 juta dalam saham MicroStrategy, sebuah perusahaan yang terkenal dengan investasi Bitcoin-nya.

Namun, meskipun ada perkembangan positif ini, Bitcoin masih menghadapi hambatan signifikan yang membatasi pergerakan harga lebih lanjut.

 

Tiga Faktor Penghambat Kenaikan Bitcoin

Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi Kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Meskipun ada berita yang mendukung, ada beberapa faktor yang menghalangi Bitcoin untuk menembus level tertinggi baru sepanjang masa. Berikut adalah tiga alasan utama mengapa pergerakan harga Bitcoin terbatas di bawah USD106.000: 

1. Perlambatan Ekonomi Global

Salah satu faktor utama yang membatasi kenaikan Bitcoin adalah perlambatan ekonomi global. Data terbaru menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) AS tumbuh hanya 2,3% pada kuartal keempat 2024, sedikit di bawah ekspektasi pasar. 

Sementara itu, ekonomi zona euro stagnan dengan pertumbuhan nol. Kekhawatiran akan resesi atau perlambatan lebih lanjut memicu aksi "flight to quality", di mana investor beralih ke aset yang lebih aman seperti uang tunai dan obligasi pemerintah jangka pendek. Hal ini berpotensi mengurangi selera risiko investor terhadap Bitcoin dalam jangka pendek.

2. Kecerdasan Buatan (AI)

Peluncuran produk DeepSeek oleh pesaing Tiongkok baru-baru ini mengejutkan industri kecerdasan buatan, dengan sejumlah saham teknologi mengalami kerugian besar. Hal ini menunjukkan kerentanannya dan menyebabkan berkurangnya minat pada sektor yang berisiko tinggi. 

Meskipun tidak ada dampak langsung terhadap Bitcoin, berkurangnya selera risiko dapat memengaruhi keputusan investor untuk tetap berada di pasar kripto.

 

 

3. Adopsi Institusional yang Masih Terbatas

Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)
Ilustrasi berbagai macam aset kripto. (Foto By AI)... Selengkapnya

Meskipun beberapa negara, seperti Ceko dan Norwegia, mulai menunjukkan dukungan terhadap Bitcoin, adopsi institusional global masih jauh dari cukup. Bank-bank dan lembaga keuangan lainnya belum sepenuhnya menerima Bitcoin sebagai bagian dari portofolio mereka 

Tanpa adanya aturan yang lebih jelas mengenai akuntansi dan manajemen risiko untuk aset kripto, serta persetujuan lebih banyak produk ETF yang memungkinkan akses lebih mudah ke Bitcoin, adopsi institusional akan terus terhambat.

Prospek Masa Depan Bitcoin

Secara keseluruhan, meskipun Bitcoin menunjukkan pergerakan yang kuat di awal tahun 2025, harga saat ini masih berada dalam fase konsolidasi. Untuk Bitcoin bisa menembus level USD106.000 dan mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa, ketiga faktor ini harus dipenuhi terlebih dahulu. 

Adopsi lebih lanjut dari negara-negara dan institusi besar, serta regulasi yang lebih jelas terkait dengan aset kripto, akan menjadi kunci utama untuk mendorong harga Bitcoin lebih tinggi.

Dengan adanya potensi untuk pergerakan yang lebih besar dalam jangka menengah hingga panjang, Bitcoin tetap menarik bagi para investor, meskipun tantangan saat ini masih ada.

Jika ketiga faktor ini teratasi, maka harga Bitcoin bisa mencapai level yang lebih tinggi, dan mungkin bahkan melebihi rekor tertingginya dalam waktu dekat. 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya