4 Berlian Muda Portugal di Piala Konfederasi 2017

Portugal masuk Grup A Piala Konfederasi 2017 bersama Rusia, Meksiko, dan Selandia Baru.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jun 2017, 19:30 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2017, 19:30 WIB
Timnas Portugal berlatih di Kazan, Jumat (16/6/2017), sebelum mengikuti Piala Konfederasi 2017. Portugal merupakan salah satu favorit juara.
Timnas Portugal berlatih di Kazan, Jumat (16/6/2017), sebelum mengikuti Piala Konfederasi 2017. Portugal merupakan salah satu favorit juara. (AP Photo/Sergei Grits)

Liputan6.com, Saint Petersburg - Portugal mengikuti Piala Konfederasi 2017 dengan kekuatan penuh. Mengemban status juara Eropa, pelatih Fernando Santos membidik gelar.

Demi mewujudkan misi, tidak heran jika kemudian Santos memasukkan pemain bintang pada skuat Piala Konfederasi 2017, termasuk pemain terbaik dunia Cristiano Ronaldo. 

Satu yang menarik, Santos mengikutsertakan beberapa pemain muda yang menjadi perbincangan sepanjang musim lalu. Deretan penggawa tersebut menonjol berkat aksi=aksi menawan di klub masing-masing.

Pada Rusia 2017, Portugal memiliki empat pemain muda yang dianggap layak menjadi perhatian. Mereka juga pantas menjadi rebutan tim-tim besar Eropa.

Berikut empat penggawa muda Portugal yang layak diperhatikan pada Piala Konfederasi 2017:

Simak video menarik berikut ini:

Raphael Guerreiro (23 tahun)

Raphael Guerreiro. (AFP/Francisco Leong)

Sosoknya terkenal memiliki kemampuan ganda, yakni bertahan dan berperan sebagai gelandang pengatur serangan. Guerreiro mempunya kecepatan, stamina bagus dan visi bermain.

Guerreiro sudah menonjol sejak membela Portugal pada Piala Eropa U-21 pada tahun 2015. Setahun kemudian, dia masuk ke timnas senior dan ikut merasakan kejayaan di Prancis. Dia memiliki panggilan 'Baterai' ketika bermain di Lorient. Sebutan itu menunjukkan sifat energi besar Guerreiro pada setiap pertandingan.

Saat ini Guerreiro membela Borussia Dortmund, dan menjadi bagian penting dari sistem permainan raksasa Jerman tersebut. Guerreiro tercatat sebagai satu di antara empat pemain termuda Portugal pada Piala Eropa 2016.

Andre Silva (21 tahun)

Ia menjadi personel termuda Timnas Portugal pada perhelatan Piala Konfederasi 2017. Namanya mencuat kala tampil di panggung putaran final Piala Dunia U-20 tahun 2015 di Selandia Baru.

Andre Silva memiliki catatan permainan eksplosif dan mampu unggul dalam pertarungan satu lawan satu. Kemampuan itu sudah dibuktikan pada dua tahun terakhir. Pada perhelatan Piala Dunia U-20 pada 2015, ia mencetak empat gol.

Andre Silva. (AFP/Miguel Riopa)

Sepanjang karier profesional, Andre Silva mencatat beberapa statistik mengagumkan. Satu di antaranya adalah pencetak hattrick termuda bersama timnas Portugal kala bersua Kepulauan Faroe pada Kualifikasi Piala Dunia 2018, bulan Oktober tahun lalu. Ia mencetak trigol dalam rentang 37 menit.

Andre Silva menjadi duet serasi bagi Cristiano Ronaldo. Statistik menunjukkan, kombinasi Ronaldo dan Silva mengoleksi 17 gol, dengan rincian 11 gol bagi Ronaldo dan enam gol dicetak Silva.

Bernardo Silva (22 tahun)

Bernardo Silva.  (AFP/Valery Hache)

Pintar, produktif, cepat mengambil keputusan, dan memiliki kemampuan yahud dalam penguasaan bola. Ciri-ciri tersebut sudah memperlihatkan kualitas seorang Bernardo Silva.

Tak heran jika Manchester City ngebat mendatangkan Bernardo Silva. Pep Guardiola mengaku gembira saat Manchester City sukses mendapatkan jasa eks AS Monaco tersebut. Musim lalu, Bernardo Silva mengoleksi 8 gol dan 9 assist di pentas Ligue 1 2016-2017.

Bernardo Silva tak masuk dalam Timnas Portugal yang sukses mengemas trofi juara Piala Eropa 2016. Ia mendapat cedera sebelum turnamen. Kini, Portugal berharap kinerja Bernardo Silva sudah seratus persen.

Gelson Martins (22 tahun)

Ia menjadi produk asli dari Akademi Sporting Lisbon, yang juga melahirkan Cristiano Ronaldo, Nani dan Ricardo Quaresma. Kini, Gelsoon Martins bakal saling bahu-membahu dengan para senior, sekaligus idolanya tesebut.

Bagi Pelatih Portugal, Fernando Santos, sosok Gelson Martins memiliki kecepatan dan kemampuan kontrol bola di atas rata-rata. Itulah yang membuat Martins menjadi andalan di sektor sayap.

Tak hanya dribel dan umpan, ia memiliki kemampuan membunuh yang tinggi. Santos menyebut, hanya persoalan waktu saja yang akan menunjukkan produktivitas Martins di lapangan.

Seperti Andre Silva, Gelson Martin bersinar pada Piala Dunia U-20 tahun 2015. Saat itu dia mencetak dua gol. (Artikel asli ditulis dan diedit Nurfahmi Budi/Bola.com)

Gelson Martins. (Reuters/Susana Vera)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya