Liputan6.com, Milan - Keputusan Gianluigi Donnarumma menolak perpanjang kontrak di AC Milan membuatnya jadi sorotan. Sebagian besar suporter Milan pun menyayangkan hal itu, bahkan Donnarumma dianggap sebagai pengkhianat.
Sebagian fans AC Milan kini menilai Donnarumma sebagai pemain yang mata duitan. Padahal, I Rossoneri telah menawarkan kenaikan upah hingga 5 juta euro per musim plus jaminan menyandang ban kapten meski masih berusia 18 tahun.
Baca Juga
Mereka pun kini memanggil Donnarumma jadi Dollarumma. Bahkan, perlakuan paling ekstrem diterima Donnarumma saat tampil membela timnas Italia di Piala Eropa U-21 melawan Denmark. Kala itu, suporter melempari gawang Donnarumma dengan uang dolar palsu. Wasit pun sampai sempat menghentikan laga.
Perlakuan itu menjadi sorotan jagat sepak bola dunia. Bahkan, gelandang Manchester United (MU), Paul Pogba pun ikut angkat bicara. Ia memberikan pernyataan yang membela kiper berpostur 196 cm itu.
"Donnarumma yang segera menjadi yang terbaik di dunia layak menerima respek atas semua yang telah dilakukan hingga sekarang #forzaGigi," tulis Pogba di akun Twitter @paulpogba.
Advertisement
Apa yang dilakukan suporter AC Milan kepada Donnarumma adalah salah satu bentuk kekecewaan mereka. Sebelumnya, mereka juga memasang spanduk di tempat latihan Milan yang meminta agar Donnarumma diasingkan sepanjang musim 2017/2018 hingga kontraknya berakhir.
Milan Ikut Prihatin
Menanggapi kekecewaan suporter Milan, CEO Marco Fassone juga sempat angkat bicara. Ia ikut kecewa dengan apa yang dilakukan suporter kepada Donnarumma.
"AC Milan juga merasa kecewa dengan sikap yang ditunjukkan para suporter. Namun kejadian tersebut didorong karena sikap Gigio dan agennya. Kami rasa, kami sudah memberikan tawaran yang sangat bagus untuknya dan keluarganya," ungkap Fassone.
Meski begitu, Fassone juga menegaskan bahwa Milan masih membuka pintu kepada Donnarumma jika berubah pikiran. Namun semua itu juga bergantung pada pembicaraan Donnarumma dengan agennya, Mino Raiola.
"Jika ia mau berpikir ulang, ia aka disambut kembali oleh klub ini. Tidak hanya itu, saya yakin kalau suporter akan melupakan periode tidak mengenakan kemarin karena perasaan mereka dapat berubah dengan cepat asalkan klub meraih hasil terbaik," ujar Fassone.
Â
Advertisement