Final Piala Eropa U-21: Mencari Raja Kecil Benua Biru

Jerman dan Spanyol memperebutkan titel Piala Eropa U-21.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jun 2017, 17:22 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2017, 17:22 WIB
Gelandang Saul Niguez jadi andalan Spanyol U-21 pada final Piala Eropa U-21 melawan Jerman.
Gelandang Saul Niguez jadi andalan Spanyol U-21 pada final Piala Eropa U-21 melawan Jerman. (AFP/Janek Skarzynski)

Liputan6.com, Krakow - Jerman menantang Spanyol pada final Piala Eropa U-21 2017 di Stadion Cracovia, Krakow, Sabtu (1/7/2017) dini hari WIB. Selain gelar, kedua negara ingin menunjukkan supremasi sebagai penghasil pemain muda terbaik Eropa.

Jerman dan Spanyol dianggap memiliki barisan pemain muda yang bisa menggebrak sepak bola pada beberapa tahun ke depan.

Di kubu Jerman, pelatih Stefan Kuntz mengandalkan beberapa pemain yang sudah menjadi pilar inti di klub masing-masing, seperti Yannick Gerhardt, Maximilian Arnold, Mahmoud Dahoud, ataupun Max Meyer.

Menengok ke sang lawan, Spanyol lebih banyak lagi mempunyai para pemain muda menjanjikan. Penikmat sepak bola Eropa tentu mengenal nama-nama macam Hector Bellerin, Saul Niguez, Marco Asensio, hingga Gerard Deulofeu.

Sederet nama pemain kedua tim menjadi membuat laga nanti pantas disebut final ideal Piala Eropa U-21. Kedua negara juga mendominasi ajang U-21 dengan meraih tiga gelar dalam empat perhelatan terakhir. Spanyol menjadi juara pada 2011 dan 2013, sementara Jerman mengunci gelar 2009.

Perjalanan kedua negara menuju partai puncak didapat dengan cara tidak mudah. Jerman harus berjuang hingga babak adu penalti melawan Inggris, sedangkan Spanyol sukses melewati hadangan negara-negara tangguh lain seperti Portugal, Serbia, dan Italia.

Jerman dan Spanyol saling respek jelang pertemuan final nanti. Bagi pelatih kedua negara, partai puncak sebuah turnamen bakal menguras fisik maupun mental pemain.

"Kami ingin mengukur kemampuan tim melawan tim terbaik, yakni Spanyol. Kami sudah bertemu Italia dan Inggris. Kini, Spanyol menjadi tantangan kami," kata pelatih Jerman U-21, Stefan Kuntz.

"Kami akan mencoba bermain seperti pertandingan-pertandingan sebelumnya. Namun, kami juga bisa beradaptasi dengan gaya bermain lawan," lanjut Kuntz.

Saksikan video menarik berikut:

Spanyol Lebih Diunggulkan

Di atas kertas, Spanyol U-21 lebih diunggulkan ketimbang Jerman U-21. Keberadaan para pemain yang lebih berpengalaman di level klub, menjadi kekuatan utama para Matador Muda.

Kendati demikian, pelatih Albert Celades tidak ingin menganggap remeh Jerman U-21. Celades yang pernah menjadi juara bersama Spanyol pada Piala Eropa U-21 1998 berharap anak-anak asuhnya bisa meningkatkan kemampuan lebih baik pada laga final.

"Saya pikir, Jerman adalah lawan yang berat. Kami menghormati Portugal dan Italia, namun Jerman-lah yang berada di final," ujar Celades.

"Kami harus bermain lebih baik ketimbang melawan Portugal dan Italia. Kami siap menghadapi Jerman dengan mentalitas terbaik," lanjut pelatih yang merupakan mantan pemain didikan Barcelona itu.

Catatan pertemuan kedua dalam empat tahun terakhir ternyata lebih berpihak kepada Spanyol U-21. La Roja mampu meraih dua kemenangan tanpa sekalipun kebobolan menghadapi Jerman U-21. Mampukah Spanyol U-21 mempertahankan catatan apik menghadapi Jerman U-21? (Artikel asli ditulis Okky Herman Dilaga/diedit Okky Herman Dilaga/Bola.com)

Perkiraan Pemain:

Jerman U-21: Julian Pollersbeck; Jeremy Toljan, Niklas Stark, Marc-Oliver Kempf, Yannick Gerhardt; Mahmoud Dahoud, Maximilian Arnold; Maximilian Philipp, Max Meyer, Serge Gnabry; Davie Selke

Spanyol U-21: Kepa Arrizabalaga; Hector Bellerin, Jorge Mere, Jesus Vallejo, Jonny; Saul Niguez, Marcos Llorente, Dani Ceballos; Marco Asensio, Sandro Ramirez, Gerard Deulofeu

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya