Liputan6.com, Bangkok - Thailand siap menjadi tuan rumah SEA Games 2019 jika Filipina memutuskan untuk menarik diri dari pencalonan (bidding) karena isu pemberontakan ISIS. Pengumuman ini disampaikan secara resmi pada Selasa (8/8/2017) kemarin oleh Komite Olimpiade Thailand (OCT).
Setelah Filipina, Vietnam akan menjadi tuan rumah SEA Games tahun 2021, diikuti oleh Kamboja dua tahun kemudian. Sekretaris Jenderal OCT, Charouck Arirachakaran, mengatakan bahwa tawaran Thailand untuk menjadi tuan rumah juga akan tergantung pada langkah negara lain.
Advertisement
Baca Juga
"Filipina harus mengumumkan pengunduran diri resminya dalam pertemuan Dewan Federasi SEA Games pada 17-18 Agustus di Kuala Lumpur," kata Arirachakaran seperti dikutip straitstimes.com, pada Rabu (9/8).
Jauh hari, Ketua Komisi Olahraga Filipina (PSC), Butch Ramirez, telah mengatakan pengunduran negaranya sebagai tuan rumah SEA Games 2019 karena pemberontakan terkait ISIS di selatan Kota Marawi. Militer Filipina selama berbulan-bulan berjuang melawan pemberontakan militan yang mencoba menguasai Marawi.
Pemberontakan ini menyebabkan ratusan korban tewas dari warga sipil, tentara mau pun pemberontak itu sendiri. Sementara ribuan warga juga terpaksa mengungsi. Ramirez mengatakan pemerintah butuh waktu untuk mencari sumber daya dalam merehabilitasi dan membangun kembali Marawi.
Thailand dianggap mampu menjadi tuan rumah SEA Games 2019 karena ajang tersebut tidak memerlukan kampung atlet, kata Arirachakaran. Provinsi seperti Chiang Mai dan Chonburi juga memiliki sejumlah venue yang cukup menampung para atlet.
Jelang SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Thailand akan mengirim 404 atletnya. Kontingen Gajah Putih ditargetkan mengulang prestasi sebagai juara umum pesta olahraga se-ASEAN itu. *
Saksikan video menarik berikut ini.