Statistik: Timnas Indonesia U-22 Harusnya Menang Lawan Thailand

Timnas Indonesia U-22 benar-benar membuat Thailand kesulitan mengembangkan permainan.

oleh Ario Yosia diperbarui 15 Agu 2017, 21:25 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2017, 21:25 WIB
Septian David Maulana
Pemain Tim Nasional U-22 Septian David Maulana (kiri) melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Thailand. Timnas Indonesia U-22 bermain imbang 1-1 melawan Thailand di babak penyisihan Grup B SEA Games 2017, Selasa (15/8/2017). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Timnas Indonesia U-22 mendulang hasil imbang 1-1 melawan Thailand pada laga perdana penyisihan Grup B SEA Games 2017 di Stadion Shah Alam, Selangor, Selasa (15/8/2017). Jika melihat catatan statistik Tim Merah-Putih sepantasnya memenangi pertandingan.

Thailand, yang berstatus sebagai juara bertahan SEA Games, sepanjang 90 menit tidak dibuat bernafas. Gelombang serangan Tim Garuda Muda mengalir deras sepanjang laga.

Statistik versi Labbola mempertegas fakta kalau Timnas Indonesia menguasai jalannya pertamdingan.

Kombinasi gelandang dengan skema 4-3-3, Evan Dimas, Hargianto, dan Septian David, menjadi mesin penggerak permainan Tim Garuda Muda.

Pada paruh pertama pertandingan Timnas Indonesia U-22 menguasai 59 persen kendali permainan. Permainan kombinasi umpan pendek merapat Tim Merah-Putih berjalan efektif. Passing timnas menembus 84 persen, berbanding 73 persen Thailand.

 

Timnas Thailand U-22 membobol gawang Indonesia setelah lolos lewat jebakan offside. Bola umpan silang dari sayap kanan diterima pemain nomor punggung 10 Thailand, Chaiyawat Buran.

Kiper Tim Merah-Putih, Kurniawan Kartika Ajie, gagal menyelamatkan gawangnya dari tembakan gelandang Thailand itu.

Memasuki babak kedua tim asuhan Luis Milla juga tetap mendominasi penguasaan bola. Serangan Timnas Indonesia U-22 lebih efektif. Febri Haryadi dkk. lebih berani melakukan tusukan ke area kotak penalti Tim Gajah Putih.

Dua winger Indonesia lebih banyak diarahkan untuk melakukan tusukan ke area dalam pertahanan tim asuhan Worrawoot Srimakha. Alhasil, peluang emas lebih banyak tercipta.

Gol penalti Tim Merah-Putih berawal dari aksi individu Osvaldo Haay masuk ke area kotak penalti. Alur serangan Timnas Indonesia U-22 lebih deras setelah Saddil Ramdani masuk mengantikan Febri Haryadi. Pola ofensif makin menjadi-jadi setelah Yabes Roni masuk menggantikan Osvaldo Haay.

Lini Belakang Taktis

Marinus Manewar
Striker Tim Merah-Putih, Marinus Manewar berduel dengan bek Thailand. Timnas Indonesia U-22 bermain imbang 1-1 melawan Thailand di babak penyisihan Grup B SEA Games 2017, Selasa (15/8/2017). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Thailand yang kebobolan mencoba meningkatkan intesitas serangan begitu gawang mereka dibobol oleh Indonesia. Pada babak kedua perimbangan penguasaan bola 50-50 persen.

Secara keseluruhan Timnas Indonesia U-22 sembilan kali melakukan percobaan tembakan ke arah gawang. Dua di antaranya tepat sasaran. Sementara Thailand, 10 kali membahayakan gawang Tim Merah-Putih, namun hanya tiga di antaranya tembakan tepat mengenai sasaran.

 

Catatan statististik juga menunjukkan kalau lini belakang Timnas Indonesia U-22 tampil taktis. Sepanjang laga kita melakukan 15 kali intersep plus 21 kali tekel. Penyerang-penyerang Thailand tidak leluasa masuk ke area pertahanan Indonesia. Hargianto yang didapuk sebagai jangkar banyak memotong arus serangan lawan dari lini kedua.

Selanjutnya, Timnas Indonesia U-22 bakal bersua Filipina pada Kamis (17/8/2017). Penggawa Garuda Muda diharapkan menuai hasil postif dalam laga ini, mengingat pesaing lain Vietnam langsung tancap gas mengantungi kemenangan 4-0 atas Timor Leste. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya