Liputan6.com, Kudus - Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017 memasuki tahap final. Sebanyak 139 peserta U11 dan U13 akan bersaing mendapatkan beasiswa dari PB Djarum.
Kudus menjadi kota terakhir yang menggelar audisi beasiswa bulu tangkis. Sebelumnya, audisi yang berlangsung sejak Maret lalu tersebut telah digelar di Pekanbaru, Banjarmasin, Manado, Cirebon, Solo, Purwokerto, dan Surabaya. Total 4.058 peserta mengikuti audisi di delapan kota tersebut.
Baca Juga
Ribuan peserta ini mengikuti tahapan seleksi yang dipantau langsung para legenda bulu tangkis yang tergabung di Tim Pencari Bakat PB Djarum. Mereka di antaranya Christian Hadinata, Ade Chandra, Liem Swie King, Ivana Lie, Sigit Budiarto, Hariyanto Arbi, dan lain-lain.
Tahap final bakal digelar di GOR Djarum, Jati, Kudus, 8-10 September 2017. Christian meyakini para peserta bakal bertarung habis-habisan guna mendapatkan beasiswa bulutangkis.
"Mengenai bakat, sudah menjadi perhatian kami di PB Djarum sejak awal audisi umum ini dilaksanakan. Namun, yang terpenting adalah semangat pantang menyerah dan mentalitas juara. Kombinasi dari bakat dan mental juara inilah yang kami cari," ucap ketua Tim Pencari Bakat PB Djarum itu.
Di tahap final, para pelatih di PB Djarum akan turun langsung memantau bakat para peserta. Mereka akan mengamati proses seleksi dan bergabung dengan Tim Pencari Bakat PB Djarum.
Pada hari pertama final, para finalis mendapat kesempatan dua kali bertanding untuk menunjukkan kemampuan mereka di hadapan para pelatih PB Djarum. Penampilan mereka di dua pertandingan ini akan menjadi pertimbangan apakah mereka berhak untuk bertanding di hari selanjutnya.
Di hari kedua, para peserta kembali mendapat kesempatan satu kali bertanding. Hasil pertandingan ini akan menjadi penentu mereka untuk melaju ke tahap berikutnya yang akan digelar pada sore hari.
Advertisement
Minggu (10/9/2017), para finalis akan menjalani pertandingan terakhir mereka sebelum para pelatih PB Djarum memutuskan siapa yang layak untuk lolos ke tahap karantina. Mereka yang lolos akan menjalani tahap karantina yang digelar 10 hingga 16 September mendatang.
"Penilaian kami tak hanya dari kalah atau menang saja, kami juga akan menilai kelebihan teknik mereka, apakah itu footwork, pukulan, tenaga, atau stamina," ujar Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi.
"Kami juga mempertimbangkan daya juang, ditambah juga potensi mereka untuk bisa berkembang atau tidak. Kami juga membandingkan kualitas peserta yang seusia mereka dengan atlet kami yang sudah berada di Kudus."
Selama karantina, peserta akan menjalani kehidupan di asrama PB Djarum. "Dalam karantina ini, akan dilihat bagaimana kedisiplinan dan kehidupan mereka sehari-hari. Apakah mereka memiliki konsistensi semangat dalam keseharian mereka. Sebenarnya waktu karantina ini relatif pendek, tapi ini cukup untuk menjadi indikasi awal untuk memilih atlet mana yang nantinya akan berhak untuk mendapat beasiswa bulutangkis," ucap Fung.
Lolos tahap karantina, mereka dinyatakan bergabung bersama PB Djarum dan akan segera memasuki asrama serta berlatih sebagai atlet. Selain mendapatkan pelatihan dari para pelatih berpengalaman, mereka juga akan menerima fasilitas terbaik dalam program beasiswa bulu tangkis ini. Termasuk di dalamnya adalah kesempatan bertanding di turnamen nasional dan internasional.