Liputan6.com, Milan - Inter Milan memaparkan neraca keuangan mereka, Jumat (27/10/2017), dalam rangka memenuhi peraturan Financial Fair Play (FFP). I Nerazzuri terhindar dari sanksi UEFA tanpa harus menjual bintang mereka, Ivan Perisic, kepada Manchester United (MU) di bursa transfer musim panas lalu.
Sekadar informasi, Inter Milan harus memperoleh keuntungan 35 juta euro sampai Agustus lalu untuk menutupi pengeluaran mereka di bursa transfer 2016 lalu. Saat itu, tawaran datang dari MU sebesar 35 juta euro untuk Perisic. Namun, Inter menolak dan meminta harga 55 juta euro.
Advertisement
Baca Juga
Di saat bersamaan, Inter melepas sejumlah pemainnya, seperti Gianluca Caprari ke Sampdoria dengan harga 15 juta euro atau untung 9,3 juta euro. Sementara itu, Juan Jesus dilego ke AS Roma seharga 6,8 juta euro dan Fabio Guelfi ke Atalanta dengan nilai transfer 6 juta euro.
Kemudian, Inter juga menjual Ever Banega, Andrew Gravillon, Federico Dimarco, Senna Miangue, dan Daniele Bessa. Penjualan kelima pemain ini menghasilkan 44 juta euro.
Akun yang dipaparkan ini tak termasuk pembelian dan penjualan di Agustus lalu. Jadi, perekrutan Dalbert Henrique, Borja Valero, Milan Skriniar, dan Matias Vecino, tidak dihitung di dalamnya.
Selanjutnya, setelah mempertahankan Perisic, Inter Milan memperpanjang kontrak winger 29 tahun itu hingga Juni 2022.
Gabigol
Sementara itu, pembelian Gabriel Barbosa atau yang dikenal dengan Gabigol dari Santos menghabiskan dana sebesar 33,5 juta euro. Sebesar 3,6 juta euro di antaranya adalah untuk agen si pemain.
Sayangnya, Gabigol gagal bersaing musim lalu dan tak sekalipun diturunkan sebagai starter. Ia akhirnya dipinjamkan ke Benfica musim panas lalu.
Sejumlah pembelian lainnya yang membuat pengeluaran Inter membengkak adalah Joao Mario dari Sporting CP (44 juta euro plus upah untuk agen), dan Antonio Candreva (23,6 juta euro). (Abul Muamar)
Advertisement