Liputan6.com, Surabaya - Nasib sial menimpa Persebaya Surabaya jelang laga perdana di Babak 8 Besar Liga 2, 2017. Bajol Ijo terpaksa harus nemulangkan gelandang andalannya, Misbakus Solikhin, ke Surabaya.
Sebelumnya, pemain bernomor punggung 6 tersebut menjalani terapi selama sepekan di Jakarta. Misbakus mendapat perawatan setelah mengalami cedera otot tendon akibat terkena sepakan pemain lain saat Persebaya Surabaya bertemu Kalteng Putra pada babak 16 besar.
Advertisement
Baca Juga
Manajer tim Persebaya, Chairul Basalamah, mengatakan Misbakus akan segera dipulangkan dalam waktu dekat. "Dia akan segera pulang ke Surabaya. Misbakus mengalami cidera dan harus beristirahat," ujar Chairul Basalamah kepada Liputan6.com.
Mengenai kondisi terakhir sang pemain, pria yang akrab disapa Abud ini mengatakan cedera Misbakus masih belum sembuh benar. Karena itu, pihaknya pun memutuskan agar Misbakus menjalani perawatan di Surabaya dan beristirahat.
"Dia belum sembuh benar. Tapi dia akan segera ke Surabaya untuk beristirahat," katanya.
Saksikan juga video pilihan di bawah ini:
Â
Gelandang Subur
Misbakus Solikhin adalah Gelandang paling subur di kubu Persebaya. Saat ini pria yang mengidolakan pemain Barcelona, Iniesta ini, sudah menyumbangkan 12 gol untuk Persebaya.
Sayangnya, Persebaya tidak bisa memasangnya di Babak 8 Besar Liga 2 2017. Alhasil Misbakus dipastikan tidak bisa menambah koleksi gol nya.Â
Advertisement
Akhirnya Main di Bandung
Sementara itu, berdasarkan surat yang dikirimkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) tertanggal 10 November 2017 tentang peserta Babak 8 Besar Liga 2 2017, menyatakan pertandingan grup Y resmi digelar kembali.
Meski begitu, dalam pertandingan Grup Y ada pemindahan tempat. Awalnya di stadion Wibawa Mukti, Cikarang, kini dipindahkan ke stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung.
"Kami PT LIB tetap menggelar pertandingan babak delapan besar, namun LIB memutuskan memindahkan venue pertandingan," ujar PT LIB dalam keterangan resminya, Jumat 10 November 2017.
Sebelumnya Bonek Mania sempat dipulangkan dari Cikarang, karena diduga meresahkan warga di sana dan Liga tak jadi di gelar. Tapi sebagian dari mereka masih ada yang menetap di sana sampai ada keputusan resmi PT LIB dan Manajemen Persebaya. (Dimas Angga P)