Liputan6.com, Madrid - Real Madrid adalah juara bertahan Liga Spanyol dan menjadi juara back to back Liga Champions. Namun, upaya Los Blancos untuk mempertahan juara Liga Spanyol musim ini sangat sulit.
Hingga pekan ke-20, Real Madrid masih nangkring di peringkat empat dan tertinggal 19 poin dari Barcelona yang memuncaki klasemen. Sementara di Copa del Rey, Los Blancos baru saja disingkirkan Leganes di perempat final karena kalah agregat 1-2.
Advertisement
Baca Juga
Satu-satunya kesempatan Madrid untuk meraih gelar juara musim ini tinggal di Liga Champions. Cristiano Ronaldo dan kolega akan menghadapi Paris Saint-Germain (PSG).
Jika gagal melewati PSG, maka Real Madrid akan tanpa gelar pada musim ini. Ini tentu saja menjadi musim bencana bagi klub raksasa Spanyol tersebut.
Berikut ada 4 orang berpengaruh di Real Madrid yang patut bertanggung jawab atas keterpurukan klub pada musim seperti dilansir Sokka:
4. Cristiano Ronaldo
Dibeli dari Manchester United (MU) pada 2009 lalu, Cristiano Ronaldo sudah membantu Real Madrid memenangkan sejumlah trofi. Mulai dari La Liga Spanyol, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Liga Champions, Piala Super Eropa, hingga Piala Dunia Antarklub.
Dalam dua musim terakhir berturut-turut, Ronaldo mengantarkan Los Blancos meraih trofi Liga Champions. Prestasi tersebut membuat Real Madrid menjadi klub pertama yang mempertahankan trofi bergengsi itu.
Namun musim ini, Ronaldo justru menjadi pesakitan. Ia baru mencetak enam gol dari 15 pertandingan di La Liga Spanyol. Ini benar-benar sulit diprediksi mengapa produktivitas gol pemain yang dijuluki CR7 itu menurun.
Menurunnya performa Ronaldo berdampak besar atas keterpurukan Real Madrid musim ini. Los Blancos menempati peringkat empat, tertinggal 19 poin dari Barcelona yang memuncaki klasemen sementara La Liga Spanyol.
Advertisement
3. Presiden Florentino Perez
Presiden Real Madrid Florentino Perez juga menjadi orang yang patut disalahkan atas merosotnya performa tim pada musim ini. Sebagai pemimpin, Perez seharusnya mengambil tanggung jawab dan pengambil keputusan atas apa yang terjadi selama bursa transfer.
Perez membiarkan Alvaro Morata dan Mariano pergi pada bursa transfer musim panas 2017. Melepas lima pemain penting, Los Blancos hanya mendatangkan dua pemain baru, yakni Dani Ceballos dan Theo Hernandez.
Sekadar informasi, total gol Alvaro Morata dan James Rodriguez adalah 23. Sementara jumlah gol Cristiano Ronaldo dan Karim Benzeman jika digabung hanya delapan. Sementara itu, Morata dan Mariano telah mencapai total 23 gol jika digabungkan.
Jadi, bisa dibilang Perez telah membuat beberapa kesalahan besar selama bursa transfer.
2. Karim Benzema
Karim Benzema sejauh ini baru mencetak dua gol di Liga Spanyol 2017/2018. Padahal, pemain asal Prancis itu adalah striker utama pilihan pelatih Zinedine Zidane.
Benzema adalah pemain terburuk Real Madrid musim ini. Musim lalu, mantan striker Lyon tersebut mencetak 11 gol liga. Jadi berapa banyak gol yang akan dia skorkan musim ini? Waktu akan memberitahu kita.
Ingat Alvaro Morata, yang dijual ke Chelsea saat bursa transfer musim panas, mencetak 15 gol untuk Madrid musim lalu. Dan menjual Morata ke Chelsea adalah keputusan yang salah.
Advertisement
1. Zinedine Zidane
Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane membuat kesalahan dengan mempertahankan Karim Benzema. Padahal, kompatriotnya itu sebenarnya sudah tidak pantas berada di Santaigo Bernabeu. Dia baru mencetak dua gol di Liga Spanyol 2017/108.
Buruknya performa Benzema berdampak besar kepada lini depan dan performa Madrid. Di Liga Spanyol, Los Blancos tertinggal 19 poin dari Barcelona. Sementara di Copa del Rey, Madrid baru saja disingkirkan Leganes di permpat final.
"Saya bertanggung jawab untuk ini, saya pelatihnya," kata Zidane usai Madrid tersingkir dari Copa del Rey.
"Jadi saya harus mencari solusinya. Saya harus menghadapi situasi ini. Saya akan terus berjuang, terus bekerja, mencoba dan mencari hal-hal untuk membuat tim menjadi lebih baik. Tidak ada lagi."
"Saya tidak menyesal meninggalkan pemain. Beberapa pemain perlu istirahat. Di atas kertas, ini adalah tim yang kompetitif, maka di babak pertama tidak, kami tidak bersaing," ucapnya lagi.
"Pada akhirnya, hasilnya logis, karena lawan memainkan per mainan mereka dan kami tidak melakukannya. Saya bertanggung jawab untuk ini, ini adalah kegagalan bagi saya hari ini."