Liputan6.com, Jakarta Dalam kurun setidaknya satu dekade terakhir, Liga Inggris dan La Liga saling bersaing untuk mendapatkan hak siar terbanyak di dunia. Kedua liga itu dianggap kompetisi paling elite di bumi, tapi Liga Inggris ternyata dianggap lebih baik.
Kekuatan klub Liga Inggris dan La Liga tercermin pada hasil-hasil pesertanya di Liga Champions dalam 20 tahun terakhir. Sejak 1998, hanya 4 dari 20 final Liga Champions yang berlangsung tanpa tim Inggris atau Spanyol untuk menantang gelar tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Tim asal Spanyol memang dominan belakangan ini di Liga Champions dengan memenangkan 4 turnamen terakhir. Namun, Liga Inggris menutup celah dengan meloloskan lima wakilnya di babak 16 besar.
Ada lima alasan lain mengapa Liga Inggris sekarang lebih baik daripada La Liga. Apa saja? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:
5. Atmosfer
Atmosfer Inggris dan penggemar yang penuh gairah membuat banyak pertandingan di liga jauh lebih menarik. Belum lagi laga-laga yang digelar di stadion bersejarah seperti Anfield dan Old Trafford tentunya ada sebuah hal yang ingin publik tunggu dramanya setiap musim.
Atmosfer di stadion tidak hanya membuat permainan lebih semarak bagi penonton netral, namun juga berkontribusi pada banyaknya gangguan untuk tim tamu. Maka jangan heran kalau tim-tim seperti Stoke City, hingga Burnley acap menyandung tim papan atas di kandangnya.
Kehadiran rata-rata pertandingan Liga Inggris musim lalu berada di sekitar 36.000. Sedangkan di La Liga hanya sekitar 28.000. Tentu saja, ini sebagian karena kapasitas stadion. Namun di sisi lain, stadion di Inggris lebih menarik untuk dikunjungi.
Advertisement
4. Kegilaan Bulan Desember
Jadwal pada Desember dari Liga Inggris mendapat banyak kritik dari para pemain dan manajer. Hampir setiap liga di Eropa memiliki semacam liburan musim dingin. Namun, bertentangan dengan konsep ini, Liga Inggris malah menambah jumlah pertandingan pada Desember.
Barcelona bermain lima pertandingan pada Desember, sebelum istirahat 12 hari. Manchester City, di sisi lain, bermain sembilan pertandingan pada bulan Desember, sebuah keadaan yang membuat Guardiola frustrasi. "Kami akan membunuh para pemain," kata Pep Guardiola.
Kritiknya masuk akal, dua laga dalam waktu kurang dari 48 jam ini tentunya merupakan tugas yang gila bagi para pemain. Namun positifnya, para penggemar bisa melihat pertandingan kompetitif hampir setiap hari di bulan Desember dan ini merupakan berkah tersendiri.
3. Daya Saing
Sesuatu yang memisahkan Liga Inggris secara signifikan dari La Liga adalah daya saing antarklub peserta. Gelar liga dalam di La Liga dan Liga Inggris memang tampaknya sudah bisa ditentukan. Namun yang membedakan kini adalah, soal persaingan hindari zona degradasi di Inggris.
Everton yang saat ini berada di posisi 9, hanya unggul delapan poin dari Swansea, yang duduk di dasar klasemen. Sementara di La Liga, Getafe dan Malaga, sudah tertinggal 15 poin.
Apa yang membuat Liga Primer lebih Inggris dalam aspek ini, adalah klub mana-pun bisa saling mengalahkan, tak peduli peringkat dan kualitas pemain. Swansea yang mengalahkan Liverpool pekan lalu adalah contoh terbaru, pun demikian dengan bangkitknyaCrystal Palace musim ini dari keterpurukan yang membuktikan betapa kompetitifnya liga tersebit.
The Eagles berada di posisi terbawah setelah kehilangan tujuh pertandingan liga pertama. Lalu mereka mengalahkan Chelsea di kandang dan setelah beberapa laga, mereka bahkan tidak berada di zona degradasi saat ini.
Tentu saja, hal ini bisa juga terjadi di La Liga, musim buruk Real Madrid saat ini membuktikannya. Namun hal itu tampaknya baru-baru ini saja terjadi.
Advertisement
2. Perebutan Juara
Perebutan gelar seharusnya menjadi bagian paling menarik dari liga. Salah satu alasan utama mengapa kedua liga ini paling menarik untuk ditonton di dunia, adalah persaingan juara tidak diputuskan sebelum musim dimulai.
Namun, Liga Inggris memiliki satu keunggulan besar atas La Liga, yakni jumlah pesaing. Ada enam tim Inggris yang memiliki kesempatan untuk menantang gelar setiap musim. Tapi di Spanyol hanya memiliki maksimal tiga pesaing konsisten selama bertahun-tahun.
Sepak bola Spanyol telah benar-benar didominasi oleh Real Madrid dan Barcelona, dengan pengecualian gelar Atletico pada 2014. Dalam lima tahun terakhir, Real Madrid, Barcelona dan Atletico Madrid telah menjadi 3 tim Spanyol teratas di setiap musim.
Fakta bahwa Tottenham Hotspur dan Manchester City telah bergabung dengan empat besar dalam perburuan gelarn menjadi sangat menarik. Tak ada lagi yang namanya big four, karena tim seperti Arsenal yang langganan empat besar saja, musim lalu harus gagal ke Liga Champions.
1. Panasnya Aroma Derby Sekota
Faktor yang La Liga bahkan tidak bisa Inggris adalah banyaknya laga derby. Dengan kenaikan Manchester City ke puncak, ada delapan laga derby per musim di antara enam tim teratas. Belum lagi laga Manchester United v Liverpool sebagai Derby Barat Laut.
Secara khusus, klub London cukup menarik disaksikan karena banyaknya tim-tim di sana. Klub yang lebih kecil benar-benar ingin mengalahkan tim besar lainya untuk mendapatkan nama di ibukota. Laga derby tidak hanya unik karena suasananya tapi karena penting bagi penggemar.
Memang, laga Atletico Madrid vs Real Madrid telah menjadi derby yang harus disaksikan di Spanyol. Tapi tak ada derby lain di La Liga lainnya yang mendapatkan pengakuan. Seberapa sering Anda mendengar orang membicarakan Derby Catalonia seminggu sebelumnya?
El Clasico mungkin tak terbantahkan menjadi pertandingan paling menarik di dunia. Tapi itu cuma terjadi semusim dua kali saja, sedang di Inggris nyaris ada sebulan sekali laga derby.(Eka Setiawan)
Advertisement