Liputan6.com, Tokyo - Sepeninggal Tech 3, Yamaha tampaknya tidak ingin terburu-buru untuk mencari tim satelit baru. Lin Jarvis selaku direktur olahraga Yamaha menyatakan bahwa ada beberapa elemen yang harus dipertimbangkan.
"Dulu, kami punya delapan motor di grid, tetapi kuantitas tidak menjamin hasil yang bagus dan kami melakukan perubahan," kata Jarvis seperti dikutip dari GPOne, Kamis (21/3/2018).
Advertisement
Baca Juga
"Sekarang kami punya empat motor, tapi kami bisa bertambah jadi enam. Valentino belum memutuskan apakah akan masuk MotoGP dengan timnya sendiri, jika dia melakukannya, itu kemungkinan bakal terjadi pada 2021, dan kemudian kami masih perlu melihat apakah itu dengan satu atau dua pembalap," kata Jarvis menambahkan.
Valentino Rossi punya tim balapan sendiri, VR46. Tim ini ikut ambil bagian pada balapan Moto3 menggunakan KTM RC 250 GP. Tim ini juga ikut ambil bagian pada balapan Moto2 kategori dengan menggunakan tunggangan Kalex Moto2.
Hubungan Baik
Jarvis menambahkan ada banyak elemen yang masih harus diklarifikasi. Niat Yamaha saat ini yakni memiliki tim satelit yang kompetitif. "Kami sangat sibuk sekarang, tapi saya tidak bisa memberikan rincian apapun," kata Jarvis.
Andai Rossi berubah pikiran, apakah ini dapat disebut sebagai solusi terbaik? Jarvis belum bisa memastikannya. Namun dia mengaku pihaknya memiliki hubungan yang baik dengan tim VR46 maupun pemiliknya, Rossi. Menurutnya, kerjasama dengan VR46 merupakan poryek yang baik untuk mendapatkan bibit-bibit pembalap baru.
Meski demikian, Yamaha enggan terburu-buru dalam mengambil keputusan. "Franco Morbidelli adalah contoh yang baik, kami tertarik padanya tapi kami tidak memiliki ruang pada saat itu. Sementara Bagnaia adalah pengendara lain yang sangat menarik, dan ketika kami mulai mempertimbangkan ini, Tech3 memutuskan untuk meninggalkan kami."
(David Permana)
Advertisement