Final Liga Europa, Atletico Madrid Gelar Nobar di Wanda Metropolitano

Atletico Madrid hadapi Olympique Marseille di final Liga Europa.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 05 Mei 2018, 20:50 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2018, 20:50 WIB
Atletico Madrid Cukur Habis Lokomotiv Moscow 3-0 di Liga Eropa
Gelandang Atletico Madrid Saul Niguez melakukan selebrasi usai membobol gawang FC Lokomotiv Moskow saat pertandingan Liga Europa leg pertama di stadion Wanda Metropolitano, Madrid (8/3). Niguez berhasil mencetak gol pada menit ke-22. (AFP/Javier Soriano)

Liputan6.com, Madrid - Atletico Madrid berencana membuka Estadio Wanda Metropolitano untuk pendukung pada final Liga Europa, 16 Mei mendatang. Suporter yang tidak bisa datang ke Parc Olympique Lyonnais dapat menyaksikan laga melawan Olympique Marseille melalui layar lebar.

Los Colchoneros pernah menggelar acara nonton bersama (nobar) di markas terdahulu, Estadio Vicente Calderon, pada final Liga Champions.

Atletico Madrid harus mengantongi izin UEFA untuk melakukannya. Dalam pernyataan di situs resmi klub, mereka akan mengumumkan prosedur untuk menghadiri acara itu dalam beberapa hari ke depan.

Parc Olympique Lyonnais memiliki kapasitas sekitar 60 ribu tempat duduk. Namun, suporter Atletico Madrid dan Olympique Marseille diperkirakan hanya mendapat alokasi belasan ribu tiket untuk pertandingan tersebut.

Sedangkan sisanya ditujukan kepada penonton umum, undangan dan sponsor, serta media.


Tersingkir dari Liga Champions

Arsenal, Atletico Madrid, Liga Europa
Pemain Atletico merayakan keberhasilan timnya lolos ke final Liga Europa usai mengalahkan Arsenal di Wanda Metropolitano stadium, Madrid, (3/5/2018). Atletico menang 1-0. (AP/Francisco Seco)

Atletico Madrid hadir di Liga Europa setelah tersingkir dari fase grup Liga Champions. Mereka kalah bersaing melawan AS Roma dan Chelsea.

Berturut-turut Los Colchoneros menumbangkan FC Copenhagen, Lokomotiv Moscow, Sporting CP, dan Arsenal dalam perjalanan menuju final.


Bidik Gelar Ketiga

Atletico Madrid akan berusaha memenangkan gelar ketiga sepanjang sejarah, setelah 2010 dan 2012, tanpa kehadiran pelatih Diego Simeone di sisi lapangan.

Simeone dilarang mendampingi Antoine Griezmann dan kawan-kawan sebanyak empat laga karena menghina wasit pada leg pertama semifinal melawan Arsenal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya